Cerita sebelumnya::
~PLAK…!!! once again, ia menampar anae-nya itu. “op… oppa, mianhae. Hiks…
“jangan pernah meminta maaf, pada ku! bila kau tidak bisa mengembalikan semuanya seperti sedia kala. Arraseo?”.
“ooppa…, aku…
“aw…, ringisan dari gadis itu terdengar lagi ketika eunhyuk menghempaskan tubuh Hanna sehingga terdampar (?) di ujung tempat tidur. Tapi eunhyuk oppa, sama sekali tidak perduli dengan ringisan Anae-nya tersebut, dan memilih memasuki kamar mandinya.
cekidot, warning banyak typo dan tulisan ngawur abis........!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
.
.
.
~Eunhyuk pov::
Brak…!!! Ku banting pintu kamar mandi…., aku sungguh kesal… sungguh muak dengan semua ini…., aku benci diri ku sendiri. Aku tidak pernah bisa menahan emosi ku, come on lee hyuk jae…., kau ini manusia bukan hewan yang tidak punya otak ! tidak seharusya kau bersikap sedemikian rupa pada yeoja itu…., boleh saja kau membencinya, tapi kenapa kau mencaci dan tega memukul gadis itu eoh…?? Kau bukan manusia hyuk jae…!
aku terduduk di bawah guyuran shower, aku menangis sambil menggigit bibir ku, aku kecewa dengan apa yang aku lakukan…!
“argh…, aku membenci mu lee hyuk jae…, kau namja paling br***s*k…!. Aku mengutuk diri ku sendiri, “pabo… pabo…, kau pabo….” Ku pukul sekeras mungkin kepala ku…, ya tuhan.. kenapa aku tidak bisa menahan diri ku? sampai kapan seperti ini, aku selalu berusaha untuk tidak melihatnya, karena itu akan membuat ku sakit dan berakhir dengan emosi yang meluap…! Dari awal sudah ku bilang aku tidak ingin hal ini terjadi, aku juga ingin memulai hidup yang baru setelah pernikhan ku dengannya, tapi ternyata…, rasa benci ku pada keputusan orang tua ku…, rasa cinta ku terhadap Yuri, yeoja ku.., lebih mendominasi…!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~******************************~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ aku lihat dia sedang menyiapkan sarapan pagi di meja makan, aku tidak minat memandanginya, bukan karena rasa benci ku, tapi aku malu dengan apa yang aku lakukan padanya. Mainhae….!!
“ oppa, kau sarapan sendiri ne? aku harus ke kantor ada hal yang perlu aku kerjakan” katanya, dia selalu memberikan aku senyum terbaiknya, tapi aku… ah…! Kau bodoh Hanna~ssi, kenapa kau masih mau bertahan dengan ku? jelas-jelas aku bukan namja yang baik. L
Aku hanya diam, enggan untuk membalas ucapanya. Aku sudah bilang, aku ini malu padanya.
~eunhyuk pov end~
~hanna pov::
“aku pergi ne, anyeong..” kata ku lagi. Namun tak ada respon dari namja itu. Jangankan untuk merespon, melihat aku pun rasanya berat baginya. Apa dia amat sangat membeci ku…! hey… aku ini manusia, yang bicara pada mu saat ini manusia…. Bukan batu… argh…!! Ingin rasanya aku menggebrak meja makan itu. Tapi aku tidak mau melakukan hal ini, cukup pertengkaran hari ini…, aku sudah muak melihat matanya yang merah, meski aku melawan pada akhirnya aku juga yang kalah…, aku ini hanya yeoja lemah… hiks…!
Ku kemudikan mobil ku dengan kecepatan yang di atas rata-rata…! Aku tidak peduli dengan orang-orang di jalanan sana, aku menangis sejadi-jadinya…, huawahhh…. T_T
Aku meminggirkan mobil ku, aku menghapus jejak-jejak air mata ku. aku normal kan kembali diri ku…! aku tidak boleh terlihat kacau, di hadapan orang tua ku.., aku ingin mereka hanya mengetahui bahwa aku bahagia bersama eunhyuk oppa. Sebenarnya aku tadi berbohong aku tidak kekantor, melainkan ke rumah orang tua ku. kemarin mereka menelpon ku untuk datang kerumah katanya ada yang mau mereka bicarakan, tapi apa ya??.
Sebelum ku jalankan lagi mobil ku, aku poles wajah ku dengan bedak, kau tau kan aku punya bekas kebiruan.., aku harus menutupinya… lagipula riasan ku sempat kacau tadi karena air mata.
@Kim’s house
Aku parkirkan mobil ku di depan rumah, rumah ini masih sama…! Aku sangat rindu suasana rumah ini…! Aku pencet bel yang ada di depan pintu gerbang…! Terlihat seorang ahjumma yang sudah tua membuka pintu untuk ku, Cho ajuhmma tersenyum manis pada ku, dia adalah assistant rumah tangga kami, ia sudah sangat lama mengikuti keluarga ku…, tak jarang dia lah menjadi pengganti eomma, saat eomma harus pergi keluar negeri menemani appa. “nona Hanna.. kau datang, aku sangat merindukan mu.., sudah 2 minggu kau tidak pernah kesini lagi” katanya sedih, aku pun memeluknya. Aku sangat suka di peluk ataupun memeluk seseorang, karena hal itu bisa membuat ku sangat tenang.
“mianhae ahjumma, aku sedang ada proyek di kantor, sehingga aku jarang memiliki waktu luang..! tapi ahjumma jangan kwatir, sekarang aku sudah free.., aku janji aku akan sering-sering ke sini…!” ucap ku, dia melepas pelukan ku… aku menatap ahjumma cho.
“ayo, kita masuk..! tuan dan nyonya sudah menunggu mu nona…”
“nde, kajja…”. Aku mengikuti langkah kaki ahjumma Cho, ia mempersilakan ku memasuki ruang makan.
Aku melihat orang tua ku, oppa ku , dan juga kakak ipar ku… (*kakak ipar-nya hanna, author sendiri..!!~kekekeke// ngarep -_-)
“anyeonghaseyo, eommonim.., Aboji…, oppa eonni…!” ucap ku lalu sedikit merunduk.
“anyeonghaseyo nado.., hanna~ssi, ayo bergabung bersama kami,” ajak kakak ipar ku. aku pun duduk di samping ji ahh eonni. Appa memandang ku sekilas, lalu focus lagi pada korannya. Aku melihat ngeri tatapan appa ku…, ada apa ini? Sepertinya serius sekali…!!
“aigoo.., kau sepagi ini sudah ada di sini anak ku, jangan-jangan kau belum menyiapkan makanan untuk suami ya?” kata eomma, aish.. kenapa ia malah memikirkan Eunhyuk oppa, aku saja belum sarapan gara-gara, aku di suruh kesini pagi-pagi.
“aish, eomma! Aku terkadang memang ceroboh, tapi untuk hal itu aku tak mungkin lupa..!” bela ku. eomma hanya mengangguk, dan tersenyum. Aku melirik appa ku lagi, dia masih fokus menatap korannya, namum bisa ku rasakan aura yang tak enak di sekitarnya.
“Lee Hanna, aku ingin bicara pada mu…! Kajja ikut aku…” akhirnya appa ku mengeluarkan suaranya juga, aku menatap eomma…, namun eomma hanya memberikan aku isyarat agar aku mengikuti appa.
@garden house
Angin yang berhembus, menerpa dedaunan di sekitar taman rumah ini…, dia juga seakan ikut mengambil bagian dalam dinginnya suasana antara aku dan appa.
“appa, waeyo?” aku memulai pembicaraan ku pada ayah, ini lebih baik daripada sama sekali tidak ada yang mau berbicara duluan.
“bercerailah dari eunhyuk….”, DUAAARRR…, bagai petir, sungguh ucapannya membuat ku kaget setengah mati. Seenaknya saja menyuruh ku bercerai…, tidak…, aku kali ini tidak ingin di atur lagi, aku sudah cukup dewasa untuk memilih masa depan ku.
“mwo??, ap..apa… yang appa katakan? Cerai?? Tapi kenapa??” Tanya ku, meski hati ku cukup hancur mendengar kata-katanya tapi aku harus tetap tenang dan menghormati beliau!
“apa kau bahagia?”
“aku cukup bahagia..” jawab ku tegas, appa menarik napasnya berat
“dengan tatapan mata seperti itu, siapa yang ingin kau bohongi eoh?. Aku sudah cukup lama hidup di dunia, aku tau isi hati seseorang hanya dengan melihat manik matanya. Kau tertekan kan?”
“ania…, Appa dengarkan aku baik-baik…! Aku cukup BAHAGIA bersama suami ku. dan aku mohon appa jangan egois…, aku sudah cukup sakit karena keegoisan appa” aku meladak kali ini, ucapan ku mungkin agak keras kali ini. Aku tidak peduli lagi…, aku berlari dari taman belakang menuju mobil ku,
“nona kau kenapa??” Tanya ahjumma cho kawhatir, yang tak aku pedulikan.. mungkin ia heran melihat ku berlari sambil menangis. Aku berlari tanpa memperdulikan keberadaan eomma, dan oppa ku.
“chagi~ahh, kau mau kemana?” teriak eomma ku yang masih bisa ku dengar.
Aku membuka pintu mobil ku kasar, namun seseorang menahan tangan ku, saat aku hendak memasuki mobil, dia langsung memeluk ku
“neo gwenchana?” Tanya laki-laki yang tak asing lagi bagi ku
“oppa, wae…? Appa jahat…, kenapa dia begitu jahat pada ku? apa aku ini bukan anak kandungnya? Seenaknya saja ia menyuruh ku ini.. dan itu…, tanpa sedikit pun memikirkan perasaan ku?” aku luapkan semuanya, tangis…emosi.. kecewa…! Semua ku tumpahkan di pelukan kakak ku
“sttz…, sudahlah kau tenang..! dan jangan berpikir yang macam-macam! Kau tau.. , appa tidak seburuk yang kau kira…! Dia hanya ingin melihat mu bahagia, jika saat itu ia tidak menjodohkan mu dengan eunhyuk, mungkin saja kau akan menikahi namja yang salah…! Lee Sungmin, dia ada di penjara saat ini, karena kasus penggelapan uang” ucapan oppa ku berhasil membuat ku kaget
“mwo? Jinja?, aku sudah tidak peduli dengannya oppa” jawab ku, aku sedih mendengarnya, tapi itu bukan menjadi urusan ku lagi.
“dan satu lagi, meski appa berhasil menyelamatkan mu dari namja bre***sk itu, Appa punya penyesalan yang lain…, ia menyadari keputusannya itu salah…! Kalian tidak saling mencintai, ia tahu itu.. ia menyesal menikahkan mu dengan Eunhyuk! Kau tau…, ia selalu memikirkan mu.., jika ia bisa menarik mu saat berada di altar, mungkin dia sudah membawa mu pergi dari tempat itu, tapi hal itu sangat sulit di lakukan. Dia sangat menyayangi mu Hanna. Aku tau ini berat bagi mu, tapi aku yakin kau yeodongsaeng ku yang paling kuat.,” kata yesung oppa, ia semakin mempererat pelukannya, aku mencerna satu-satu, ucapan yesung oppa. Aku sekarang mengerti, apa maksud appa. Aku tau kau amat sangat mencintai ku appa, sampai-sampai kau mengusahakan berbagai cara untuk melindungi ku dan membuat aku bahagia…, gumawo appa…, nado saranghae…! Tapi untuk kali ini, aku akan berusaha sendiri menemukan kebahagaian ku. aku tidak akan bercerai dari Eunhyuk oppa, aku tidak mau…!
“oppa, gumawo” kata ku tersenyum dam melepas pelukannya.
“nde, cheonma, ini memang sudah jadi kewajiban ku sebagai seserorang kakak. Kau tidak usah segan pada ku…! heheh”
“nde oppa, tapi aku boleh bertanya sesuatu pada mu, tidak?”
“mwoya??”
“bagaimana rasanya saat kau jatuh cinta pada Ji Ahh eonni? Selidik ku padanya
“wae kau menanyakan hal itu? Ahh… jangan-jangan kau mulai jatuh cinta pada hyuk jae ya??” tebaknya sambil menyeringai
“molla…, aku sendiri bingung dengan apa yang aku rasakan padanya”
“begini nae yepuun dongsaeng, saat kau melihatnya tubuh mu akan bergetar…, darah mu berdesir, jantung berdegup, hati mu seakan mau meloncat keluar, dan satu lagi…, your brain…! Otak mu tak akan berhenti memikirkannya, bayangangan wajahnya akan selalu ada di pelupuk mata mu,”, aku hanya terdiam mendengarkan kata-kata oppa ku, sambil menghubungkan semua yang ia ucapkan dengan keadaan tubuhku yang serasa abnormal jika berada di bersama Eunhyuk oppa.
“jadi bagaimana? Apa kau merasakan hal itu…?” Tanya nya membuyarkan hayalan ku
“oppa,….”
“nde…….??”
“ gumawo…..” MUAACH…, aku mencium pipinya dengan semangat setedik kemudian aku menggodanya dengan memeletkan lidah, dia hanya melongok. Aku memasuki mobil mewah berwarna putih, milik ku…, sebelum dia menjitak ku…!
“yak.. gadis nakal… ~tsk..!!” aku melihat ia kesal, dengan perlakuan ku. namun sedetik kemudiaian tersenyum pada ku aku bisa melihatnya jelas dari kaca spion ku. gumawo oppa, kau banyak membantu ku hari ini J
~hanna pov end~
~author pov:: apa yang ayahnya ucapkan memang sukses membuat Hanna marah, kecewa dan sedih…, namun dukungan dari kakaknya, membuat ia semangat lagi…! Kini ia bisa lebih tenang apalagi setelah ia meyakinkan perasaan yang ia punya. Ya….! Rasa itu… rasa cinta!. Ia melanjutkan perjalanannya menuju kediaman sahabatnya Ji Eun, ia menyadari bahwa ia juga jarang mengunjungi rumah ke 2 chigunya itu.
Di lain tempat, tepatnya bandara incheon. Tampak seorang laki-laki, yang baru datang dari perjalanan jauhnya, sambil menyeret (?) kopernya.
“anyeonghaseyo Tuan muda, “ sapa lelaki paruh baya padanya “ohh, ajuhssi yeong,anyeonghaseyo” ucap namja itu sangat ramah pada supir keluarganya itu
“mari saya bawakan, koper tuan” tawarnya
“tidak perlu ahjussi, kau cukup tunjukan dimana mobilnya” tolaknya halus, dengan suaranya yang sangat khas. “nde, tuan..” ucap ahjussi yeong. dia hanya menuruti perkataan tuan mudanya ini. Dia sudah sangat memahami sifat tuan mudanya ini, yang tidak akan pernah mau merepotkan seseorang di sekitarnya.
~~~~~~~~~~************~~~~~~~~~~~
Sepanjang perjalanan, namja itu hanya diam dan lebih memilih untuk menikmati pemandangan jalanan kota seoul.
“oh ya, ahjussi…, bisakah kau antarkan aku ke jembatan tua itu?” katanya, membuka pembicaraan di dalam mobil itu.
“jembatan tua itu lagi?, kenapa setiap tuan pulang ke korea, hanya tempat itu yang menjadi tujuan favorit anda?” ahjussi yeong sedikit menyelidik. Namja itu hanya tersenyum
“ada yang aku cari disana…” jawabnya
“mwoya?”
“hanya sekeping masa lalu ku , ah…! Apa kata-kata ku itu memusingkan ahjussi…” ia terkekeh supirnya pun ikut terkekeh meski ia tidak tau masa lalu apa yang tuan mudanya maksud.
At Bridge::
Namja itu menyusuri jembatan tua itu, jalanan yang sangat sepi…, masih sama dengan 5 tahun yang lalu, hanya saja beberapa tembok bekas perumahan yang terletak tidak jauh dari jembatan itu terlihat sudah semakin rapuh. “aku merindukan tempat ini…” desahnya
“cinta pertama ku? haha lucu sekali… aku masih saja mengharapkan yeoja itu, yang bahkan aku hanya sekali bertemu dengannya..,” gumamnya akhirnya ia sampai di sebuah tembok tua, yang sudah sangat usang, kotor dan rapuh…
“10 tahun bukan waktu yang singkat, tapi aku masih saja mengingat mu Kim Hanna…! Aku masih ingat bagaimana kejahilan mu mengerjai supir pribadi mu, yang tak akan pernah ku lupa adalah kau memanggil ku dengan sebutan OPPA, lucu rasanya ketika mengingat kejadian itu…” ia bergumam sendirian lagi, sambil menepuk beberapa dedaunan yang basah akibat hujan kemarin.
Sudah hampir setengah jam ia berada di tempat itu, ahjussi yeong kemudian menyusulnya.
“mianhae tuan muda” ucap ahjussi yeong, membuyarkan lamunan namja itu. Entah apa yang ia lamunkan
“nde ajusshi, waeyo?”
“kita harus cepat, tuan dan nona kim sudah menunggu mu…!”
“ah nde…” jawabnya pasrah, rasanya sangat enggan ia meninggalkan tempat ini. Ia selalu yakin bahwa ia akan menemukan yeojanya itu lagi. Dia sering kesini setiap kali pulang ke seoul, hanya untuk satu harapan yaitu bertemu yeojanya itu.
~author pov end~
~hanna pov::
Key dan Ji eun, menyambut ku dengan baik saat aku sudah sampai di istana mereka. kami membicarakan banyak hal. Terutama ji eun yang semngat sekali dengan kehamilannya yang sudah mencapai 6 bulan, “hanna kau tau tidak, dia sudah bisa menendang-nendang di dalam sana. Ah,, dia pikir perut ku ini bola” katanya, aku lihat key menatap istrinya itu dengan senyuman khas seorang key.
“perut mu bukan bola, mana ada bola sebesar ini” balas ku, aku terkekeh. Sedangkan ia hanya mem-pout kan bibirnya.
“aish, kau meledek ku…! awas nanti jika kau hamil ya.., kau juga akan merasakan hal yang sama. Bagaimana apa sudah ada tanda kau akan hamil?”. Yak… kenapa ia harus menanyakan hal itu, jangankan hamil, menyentuh ku saja ia tidak pernah. Aku bingung harus menjawab apa.
“apa kau dan suami mu …” Tanyanya menyelidik
Tiba key mengambil alih pembicaraan kami, dan mernagkul istrinya, dia seakan bisa mengetahui mimik wajah ku. kau memang malaikat ku key.
“aish, gadis cerewet…, beginilah teman mu, hanna~ssi. Dia terlalu bersemangat dengan kehamilanya, dia sangat menyayangi calon aegy-nya. Tapi dengan ku…, dia malah sering tidak menghiraukan ku..” ucap key. Yang langsung mendapatkan tatapan tajam Ji Eun. aku hanya tersenyum menanggapi ucapan key.
“yak…, apa yang kau ucapkan ahh?, tentunya aku sangat menyayangi calon anak ku. dan apa peduli ku pada mu namja PINK,…!, uh.. setelah lahir aku tidak akan biarkan anak ku dekat-dekat dengan mu, aku tidak mau dia ketularan jadi pinky boy seperti mu.” Ucap Ji Eun sambil meledek suaminya.
“aish.., aku suami mu, dan yang ada di perut mu juga anak ku, apa hak mu melarang ku dekat anak ku sendiri, bahkan jika bukan karena aku, kau tak mungkin bisa hamil kan?” katanya sambil meenyeringai. Ji Eun hanya diam, mungkin ia merasa terpojok, apa yang Key katakana itu Benar bukan?? ~hahahahahahaha…., aku tertawa puas melihat mereka berdua. Tatapan Ji Eun, kini beraalih pada ku.
“yak.. apa yang kau tertawakan eoh?, kau senang chigu mu ini di bully oleh namja pink ini?” ocehnya. Key hanya tersenyum sambil melirik ke arah ku.
“ haha, namja pink…? Dia suami mu, kau mau jadi istri yang durhaka karena tidak sopan memanggil key ah?” “nde…, kau benar Hanna~ssi, ayo… 2 lawan 1, aku yang menang yeah…” jawab key, sambil merangkul ku, kami pun saling beradu telapak tangan.
“ini tidak adil, kalian jahat…! Teganya memBully wanita hamil seperti ku”
“siapa suruh meledek ku…” jawab key… memeletkan lidah nya pada Ji Eun. Ji Eun hanya mendengus kesal. aku mendapatkan hiburan gratis tiap kali kesini, ~kekekekee. di tengah-tengah tawa kami, karena tingkah Ji Eun, handphone ku tiba-tiba bergetar. Aku lihat nama yang tertera di layar ponsel ku. eomma mertua ku yang menelepon, ada apa ya?? Aku beranjak untuk menjauh, dan memberikan isyarat pada kedua pasangan itu bahwa aku harus mengangkat telepon.
“yeobseyo?”
…………..”
“nde aku ke sana sekarang…” jawab ku
“………..”
“nde eomma, tunggu aku ne”
~biipp…, aku matikan handphone, ku! aku menghela napas berat ada apa lagi ini…, kenapa eomma mau bertemu dengan ku, aku memiliki feeling yang tak enak.
“ aku pergi dulu ne, kalian jangan bertengkar lagi..” pamit ku sambil mencubit pipi Ji Eun
“yak.., appo!” ringisnya
“nde hati-hati di jalan hanna~ssi,” ucap Key…
“iya, kau harus lebih sering kesini…, aku sangat kesepian di rumah, hanya ada aku dan ahjumma pembantu. Key akhir-akhir ini juga sering lembur..” ucapnya lemah sambil menatap KEY.
“nde aku usahakan untuk mu sayang…,key jaga Ji eun baik-baik ne, bye….!” Aku melambaikan tangan ku pada mereka.
~At restaurant
Akhirnya aku sampai juga di restaurant ini, aku lihat eomma mertua ku sudah sampai duluan. Aduh… aku jadi tidak enak padanya.
“eomma, mianhae….! Apa Eomma sudah menunggu lama?” Tanya ku
“nde, aku juga baru datang” jawabnya sambil tersenyum
“ada apa eomma, tiba-tiba ingin bertemu dengan ku?” ku lihat ia menhela napasnya, lalu menggenggam tangan ku
“ aku menyayangi mu hanna, kau adalah anak menantu kesayangan ku..” eomma menghetikan perkataan nya dan menatap ku. aku tidak mengerti kenapa tiba-tiba eomma mertua ku berkata seperti itu.
“nde eomma, aku juga menyayangi mu” balas ku
“ aku sangat kawhatir pada mu, Lee Hyuk Jae anak ku itu memang keras kepala, aku sudah suruh dia untuk mendekatkan diri dengan mu… tapi aku rasa aku sia-sia jika berharap padanya.” Aku mengerti maksud eommanim, sekarang..!
“cobalah kau yang mendekatkan diri padanya…”
“aku sudah coba tapi……, tidak bisa eomma” aku tertunduk,
“jangan sedih hanna sayang, aku punya ide” katanya
“mwo-ya??” aku penasaran dengan rencana eomma mertua ku
“kau harus hamil. Dengan itu aku yakin kalian akan menjadi dekat setelah punya anak” hahah aku tertawa dalam hati mendengar perkataan eomma mertua ku ini, jangan kan punya anak, aku saja tidak pernah bisa akur dan dekat dengan namja itu…, bukannya ia sendiri yang mengatakannya tadi.
“eomma, aku tidak yakin..” jawab ku
“wae?? Kau cantik, dan lumayan seksi…! Kau harus sedikit berusaha untuk menggodanya, kau kan belum mencoba” senyumnya penuh arti, aku hanya diam, sungguh geli aku mendengar ucapan eomma mertua ku itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~***************~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dalam perjalanan pulang Otak ku tak henti-hentinya mengingat ucapan terakhir eomma mertua ku, aish… aku tertawa geli mengingatnya. Kata “MENGGODANYA” ish…, apa dia pikir aku punya wajah wanita penggoda?
Aku lajukan mobil ku, ke suatu tempat…, kemana lagi, kalau bukan ke tempat pribadi ku… ~kekeke.
Aku lihat jembatan tua itu, ingatan ku lagi-lagi melayang ke kejadian 10 tahun yang lalu. Hah..., buat apa aku mengingatnya lagi.
~hanna pov end~
Author pov::
Seperti biasa, kegiatan pagi kedua pasangan suami istri ini hambar-hambar saja. Hyuk jae dengan diamnya, dan Hanna dengan usahanya untuk meluluhkan hati namja ini.
At office~
“nyonya Lee, kau dipanggil keruang manager han” ucap sekretaris manager han, dengan nada menggoda saat menyembutkan “nyonya lee”
“nde, min ah~ssi…, kau ini seperti dengan siapa saja, kau teralalu berlebihan ” jawab hanna sambil terkekeh, teman kantornya yang bernama min-ahh juga ikut terkekeh.
“aku hanya mengikuti ucapan menager han “ NYONYA LEE” , bukanya itu panggilannya untuk mu hanna~yya” katanya terkekeh
“ ~hehehe, sudahlah…! Aku kesana dulu” jawabnya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*************~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~tok..tok…
“masuklah…” jawab seseorang dari dalam sana
“ne ada apa tuan?” jawab hanna sopan. Ia melihat sesosok manusia di hadapan manager han.
“ah… hanna~ssi, kemarilah aku ingin memperkenalkan mu dengan seseorang”
“ tuan ini nona Lee Hanna, dia yang akan menjadi sekretaris mu,” orang itu kini berbalik dan menatap hanna. Hanna malah jadi kikuk, menurutnya namja ini sangat manis dan imut
“Hanna, ini tuan Kim Ryeowook. Presedir baru kita, dia anak tuan Kim.”
“senang bertemu dengan mu, nona lee. Aku harap kita bisa jadi partner yang kompak” Jawab namja itu dengan senyum yang manis dan tulus.
“nde, tuan Kim..!” jawab hanna, ia kagum melihat namja ini. Dia sopan, manis, dan baik.
, Hanna mendapatkan kesan yang baik di Hari pertamanya bekerja dengan Ryeowook.
Di lain tempat, namja bernama Lee Hyuk Jae tengah disibukan dengan segudang pekerjaannya, namum kegiatannya harus terganggu dengan kedatangan, wanita paruh baya.
“ HYUK JAE~SSI…..” teriak eommanya
Bruk…, eunhyuk terjengkang kebelakang
“eomma, kau ini kenapa??” katanya sambil memegangi pinggangnya yang sakit
“yak…, kau ini benar-benar keras kepala, mana janji mu eoh??. Aku rupanya salah beharap pada mu?”
“eomma aku…
“apa? Tidak mencintainya? Ya… aku tau aku yang salah…! Tapi apa kau mau terus hidup seperti ini eoh?, kau mau di bunuh oleh ayah mu eoh?” ucap eomma, emosinya meluap-luap.
“yak eomma, suruh saja appa membunuh ku. asal eomma tau aku ini sudah berusaha, tapi aku tidak bisa dekat dengannya,”
“akh…,” eomma memegangi kepalanya, dengan sigap eunhyuk merangkul eommanya
“eomma.., gwenchana?” Tanya hyuk kwatir
“Hyuk Jae, aku menyayangi kalian. Aku menyeruh mu dekat dengannya bukan karena aku egois.., aku hanya ingin melihat kalian saling menyayangi. Kalian sudah menikah, pernikahan bukan lah hal yang main-main. Aku harap kau mengerti maksud ku” kata eomma eunhyuk lemah. Alur pembicaraan mereka mulai lembut
“nado eomma, aku juga menyayangi mu…! Berikan aku waktu untuk menata kembali hati ku.”
“ aku percaya pada mu, kau tidak akan pernah membuat eomma mu ini kecewa.”
“gumawo eomma…”. Eunhyuk memeluk eommanya, hangat dan tenang itulah yang eunhyuk rasakan.
Author pov end~
Ryeowook pov::
Lee hanna, kenapa marganya bukan Kim saja? Aku senang ketika manager han menyebutnya Hanna, tapi mendengar marganya aku ragu.
Gadis itu manis, aku merasa tidak asing dengannya. Pikiran ku kembali melayang ke 10 tahun yang lalu. Apa iya lee hanna adalah kim hanna…?? Mana mungkin…!
Kenapa aku jadi memikirkan hanna, bahkan aku tidak pernah memikirkan gadis lain, selain cinta monyet ku Kim Hanna. ~akh…, aku bingung memikirkannya.
Aku lihat ponsel ku yang tergeletak di laci sebelah tempat tidur ku, jemari ku dengan lihai-nya menekan beberapa nomor, dan DAMN…, kenapa telepon ku tersambung ke kontak Hanna…
“yeobseyo…?” sapa orang di seberang sana
“yeobseyo…, tuan Kim..” sahutnya lagi, untung aku langsung tersadar dari kekaguman ku terhadap jari-jari ku sendiri
“ah,.. nd..nde… hanna~ssi..” jawab ku gugup, aish… kenapa dengan ku?
“ada apa tuan Kim? Apa ada masalah?” tanyanya
“ania.., aku hanya ingin besok kau memberikan beberapa laporan bulan ini pada ku” jawab ku bohong
“ahh, nde…, pagi-pagi sekali aku pastikan semua itu sudah ada di meja mu tuan”
“gumawo hanna~ssi”
“nde, tuan cheonma”
“aku tutup teleponnya nde, good night”
“nde, good night too”
~plip…, aku matikan sambungan telepon ku. ahh.. lega rasanya mendengarkan suara indahnya itu.
~ryeowook pov end
Hanna pov::
“ good night too,” balasa ku pada namja itu.
Tuan Kim lucu sekali dia.., apa lagi suaranya yang unik, seperti suara gemericik air yang jatuh dari langit. Wajahnya sangat imut, dan senyumnya sangat manis. Dia mengingatkan ku, akan seoarng namja di masa lalu ku, ciri-ciri mereka sama, namun tuan Kim tidak memakai kaca mata setebal namja di masa lalu ku itu. Aku senang bekerja dengannya, hari pertama saja dia sudah memberi ku kesan baik, apa lagi nanti..! aku tidak menyangka presedir Kim, mempunyai anak sebaik Kim Ryeowook.
Jika mengingat kejadian tadi, membuat ku tersenyum, dia konyol sekali, aku tau dia gugup. Haha
“cihh.., benar-benar gadis aneh…! Kau kenapa, mendapat telepond ari pacar mu eoh?” Tanya seseorang yang tidak lain dan tidak bukan adalah suamiku. Kenapa dia yang jadi sewot, dan menatap ku sinis seperti itu?
“ania, ini hanya teman ku oppa” jawab ku tenang
“siapa yang peduli, aku tidak meminta mu menjelaskan siapa yang menelepon mu tadi” jawabnya ketus. Sebenarnya namja ini kenapa? Stress?? Aku rasa begitu. Bukanya dia yang bertanya tadi, sekarang setelah aku menjawabnya dia malah ketus begitu…!!
“terserah oppa lah, aku mau ke dapur dulu”, malas sekali aku berdebat dengan namja satu ini, membuat mood ku yang baik tadi hilang saja.
Saat aku beranjak dari sofa, tangan kekar suamiku menahan lengan ku. aku menatapnya heran, dia juga sedang menatapku namun lagi-lagi aku tidak bisa membaca tatapannya, namun kali ini aku merasakan ada aura aneh di sekitar tubuhnya, entah itu apa..!
“ap..apa yang mau kau lakukan op..oppa?” Tanya ku gugup, aku takut dia marah lagi pada ku, dan memukul ku seperti biasa. Dia tidak menjawab pertanyaan ku, malh dia sedang mendekatkan wajahnya pada ku, dekat… semakin dekat… aku pun menutup mata ku…!
“buka mata mu, cih.. dasar gadis mesum..! kau kira aku akan berbuat apa eoh?” aku tersentak aku membuka mata ku,
“dengar kan aku…, aku yakin eomma juga mengatakan hal yang sama pada mu…! Aku belum siap…!, jadi kau jangan terlalu berharap pada ku.” dia membuang pegangan tangannya secara kasar. Sedangkan aku hanya terdiam. “aku belum siap”, kata-kata itu membuat aku sedikit senang, berarti masih ada harapan dia untuk menerima ku bukan?. Aku akan tunggu sampai oppa benar-benar siap.
~hanna pov end~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*****************~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Eunhyuk pov::
Aku memandang gadis itu, aku berusaha mencari sesuatu dari manik matanya. Aku lihat sebuah ketulusan dan kesabaran.., kau gadis yang hebat Kim Hanna. Dekat.. dan semakin dekat ku pandang wajahnya, hati ku berdegup kencang….! Buru-buru aku memalingkan pandangan ku dari nya, aku belum siap dengan semua ini…! aku tidak ingin berubah kerena eomma atau siapapun, aku hanya akan berubah jika aku menginginkanya.
Aku memilih menemui donghae, di sebuah club malam. Aku sudah pusing dengan tuntutan eomma, di tambah aku sangat merasa tidak enak pada Hanna, atas perlakuan ku selama ini.
At club~~
Aku memincikan mata ku, untuk mencari keberadaan donghae. Aku melihatnya sedang bermesraan dengan gadis-gadis tak jelas di club ini, sambil melambaikan tangannya pada ku.
“kau kenapa lagi? Bertengkar lagi?” jawabnya menyelidik, dia seakan sudah hafal kebiasan ku. tapi kali ini ia salah.
“ania…,” jawab ku singkat, sambil meminum wine yang sudah aku pesan sebelumnya
“lalu…” tanyanya penasaran
“ aku bingung donghae~ssi, sebenarnya rasa benci ku sudah perlahan menyusut…, tapi..”
“tapi apa? Kau mau mengatakan kau malu dengan perlakuan mu pada Hanna? Siapa suruh memperlakukan yeoja sebaik dia seperti itu, kau menyesal sekarang eoh?”. Aku hanya mengangguk mendengar perkataan donghae
“ sudah ku duga, aku sudah bilang dari awal kan pada mu?”
“bukan hanya, malu atas sikap ku selama ini. tapi aku belum siap”
“belum siap?? belum Siap untuk apa?, jangan kau bilang kau masih mengharapkan Yuri?”
“aku tidak tau..! tapi Yuri lah wanita pertama yang membuat ku benar-benar jatuh cinta pada seorang yeoja, mungkin yang kau katakana itu benar, aku belum bisa melupakan Yuri.”
“come on hyuk jae, kau bahkan tidak tau Yuri ada di mana saat ini.”
“ dia pergi karena aku menyakitinya, aku yang salah” ungkap ku sedih
“aish.., tenanglah sedikit…”, aku hanya diam tanpa mau menanggapi ucapan donghae. Aku tuangkan lagi minuman ke dalam gelas ku.
Beberapa saat kami terdiam, dia tengah asik bersama yeoja-yeojanya itu, sedangkan aku asik bepaut dengan pikiran ku yang kosong.
“omo…, lihat itu hyuk jae…” seru donghae, yang membuat aku melihat apa yang ia tunjukan.
Yuri… itu benar yuri, dia sedang asik berdansa dengan seseorang lelaki. Aku yang masih setengah mabuk mendekatinya, langkah kaki ku disusul oleh donghae.
~BUUGGG…`
Aku layangkan pukulan pada laki-laki itu.
“yak… kau apa-apaan eoh?”
“ kau yang kenapa?, kau tidak boleh dekat dengan namja itu..” perintah ku
~PLAK…,
dia menampar ku. jadi seperti ini rasanya…, sakit…. Namun bukan di badan tapi di dalam hati ku. apa seperti inikah sakit karena penolakan dari orang yang kita sayangi, apa inikah rasa yang juga Hanna alami selama ini?
“dengar aku namja b****s*k, aku bukan yeoja mu lagi…, jadi jangan pernah kau mengatur ku. mengerti?” bentaknya pada ku, lalu pergi bersama namja nya itu, aku hanya diam memantung.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*************~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku membenci mu Kwon Yuri, dengan mudahnya kau melupakan ku. sedangkan aku di sini harus membenci istri ku karena masih mencintai mu. Aku teguk semua minuma keras itu “hyuk jae~yya. Hentikan ini…” suara dongahe yang tak ku gubris sedikit pun. Alhasil aku mabuk parah, dan tak ingat apa-apa lagi.
~eunhyuk pov end
Author pov::
Donghae membawa eunhyuk yang sudah mabuk berat itu ke appartement miliknya.
sementara itu, hanna yang sedari tadi kawhatir karena ulah eunhyuk yang tak kunjung pulang, memutuskan untuk menelepon eunhyuk.
“yeobseyo….?” Sapa seseorang, namun itu bukan suara eunhyuk suaminya
“yeobseyo, eunhyuk oppa?”
“aku donghae, hanna~ssi, eunhyuk sedang menginap di rumah ku dan sekarang sudah tertidur”
“ohh, apa dia baik-baik saja, oppa?”
“nde, dia tidak apa-apa hanna~sii” bohong donghae
“baiklah, aku titip dia dengan mu dulu ne?”
“nde.., kau tenang saja”
“baiklah..”
~plip.., telepon terputus.
Hanna memamdangi foto pernikahannya dan eunhyuk yang terpangpang di dingding ruang tamu mereka.
“ oppa, aku yakin kau akan berubah..”
~author pov end
|||||||||||||||||||||||||||||\********************/||||||||||||||||||||||||||||||||
Hanna pov::
Akhir-akhir ini aku di sibukan dengan pekerjaan ku yang menumpuk bagai gunung. Tak jarang aku mengambil lembur,dan tidak pulang. Lagi pula buat apa kau pulang, tidak ada siapa-siapa di sana, eunhyuk oppa sedang pergi keluar negeri untuk bisnisnya selama 2 minggu. Untung aku mempunyai bos yang baik seperti kim ryeowook. Jika aku lembur dia juga ikut membantu ku, jadi aku tidak sendirian. Sungguh bos yang pengertian.
Aku akui hubungan ku sangat dekat dengan bos ku ini, meski baru 1 bulan aku mengenalnya namun, aku merasa nyaman dengannya,. Setiap bersamanya pun aku teringat dengan cinta masa kecil ku. lucu sekali bukan…??
Akhirnya sore ini, aku bisa pulang lebih awal, karena pekerjaan ku yang seperti gunung itu telah selesai, aku tinggal memberikannya kepada tuan Kim. Namun sepertinya perjalanan ku keparkiran harus terhenti oleh panggilan tuan Kim.
“ hanna~ssi, tunggu…!”
“nde tuan, waeyo…?”
“apa malam ini kau ada acara?, bagaimana kalau kita makan malam bersama?” .
aku mengernyitka dahi ku, untuk apa dia mengajak ku makan malam?
“mianhae tuan Kim, tapi aku rasa aku tidak bisa. Suami ku hari ini kembali dari paris. aku harus menemuinya, mianhae” kata ku sopan
~hanna pov end
Ryeowook pov::
“mianhae tuan Kim, tapi aku rasa aku tidak bisa. Suami ku hari ini kembali dari paris. aku harus menemuinya, mianhae” DUARRR…,
suami?? Suami dia bilang?? Kenapa aku tidak tahu kalau dia sudah menikah, akh…. Aku terlambat sepertinya…!
“suami…?” Tanya ku
“ ne, mianhae…! Aku mungkin belum pernah bercerita tentang hal ini, aku sudah menikah.., nama asli ku adalah KIM HANNA, hanya saja aku sering di panggil Nona Lee oleh orang-orang di kantor ini.”
Mwo?? KIM HANNA???, namanya Kim Hanna?? Nama itu kan?? Aish…!
“ohh, mianhae aku tidak tau…! Baiklah mungkin lain kali… aku tau kau pasti sudah merindukan suami mu…!,. aku tersenyum padanya, baru kali ini aku tersenyum karena terpaksa.
“nde, aku pergi dulu tuan kim, anyeong..!”
Aku hanya melihatnya, jauh.. semakin menjauh… dan benar-benar leyap dari pandangan ku.
Kim Hanna, you are my girl.., my little girl.., I miss you…, finally I can meet you again…! But it’s too late…….!!
~ryeowook pov end
Author pov::
Akhirnya hanna sampai juga di apprtementnya setelah berkutat dengan keadaan jalanan seoul…!
Ia membuka perlahan pintu apartment, lalu memasuki kamar eunhyuk, dia melihat suaminya sedang tertidur pulas…,
“mata mu saat tertidur sangatlah teduh, bisakah kau tetap meberikan keteduhan itu saat kau bangun nanti??” senyum hanna.
Dia berlalu ke dapur dan memasak untuk suaminya, suatu perubahan yang kini mulai terlihat adalah, eunhyuk sudah mau memakan masakan Hanna.
Dengan terampil tangan Hanna menata meja makan dengan indah, ia tidak menyadari ada seseorang yang sedang memperhatikan setiap gerak-geriknya. Orang itu menyunggingkan sebuah senyuman tipis, namun orang itu mengembalikan raut wajanhya dingin seperti sedia kala, setelah Hanna menyadari kehadirannya.
“oppa sudah bangun,? oppa mau mandi atau makan dahulu?” tawar hanna, pada suaminya itu. Namja itu hanya diam dan mendekat lalu duduk di salah satu kursi meja makan itu.
“apa ada pesta malam ini?” tanyanya ketus, raut wajah hanna yang semula senang berubah menjadi sangat kecut, namun ia tetap tenang
“ania…, hanya saja aku ingin memasak semua ini untuk mu..”
“ohhh…” hanya jawaban itu yang harus Hanna dengar dari mulut namja itu,
Memang bukan kata “gumawo” atau “gamsahamida chagi-ahh”. Ah…kata yang terakhir mungkin terlalu jauh untuk di harapkan…! Hanna tersenyum walaupun eunhyuk hanya menjawab dengan ber-OHH ria, baginya sudah cukup senang Eunhyuk mau memakan masakannya.
Dia pun ikut duduk, menemani Eunhyuk makan.
“oppa mau aku ambilkan?” tawarnya
“tidak usah, aku bukan anak kecil…”
Hanna masih sabar, dengan jawaban suaminya yang ketus itu. Hanna memandangi diam-diam cara eunhyuk makan…, dia sungguh-sungguh merindukan namjanya itu…, 2 minggu tidak bertemu membuat hidup hanna cukup sepi.
“wae??” , Tanya eunhyuk tiba-tiba, di sadar jika sedari tadi hanna memperhatikannya diam-diam
“a… ania…!, aku, aku.. mandi dulu ne..” jawab hanna gugup tertangkap basah oleh suaminya sendiri. Dia berlari menuju kamar.. eunhyuk hanya memandangnya aneh….
At morning
hanna menyiapkan sarapan untuk suaminya, namun pekerjaannya sedikit terusik oleh kehadiran eunhyuk sambil meyodorkan sebuah map.
“ini….
“apa ini oppa..” Tanya Hanna kebingungan
“surat cerai…” jawab eunhyuk datar.
“mw…mwo….????, ini tidak lucu oppa, apa kau sedang bercanda…?”. Hanna meyakinkan ucapan Eunhyuk tersebut, tak terasa matanya sudah mulai berkaca-kaca
“aku tidak bercanda, aku pikir ini memang yang terbaik…!, jika kau sudah selesai, berikan nanti pada ku, aku pergi ke kantor dulu”. Eunhyuk melongos pergi
Tubuh Hanna merosot, air matanya tak bisa di bendung lagi… “oppa wae?? Kenapa kau jahat? Aku pikir kau sudah mulai berubah, tapi tidak… huawah.. T_T
“aku mencintai mu oppa…, jeongmal saranghae…
Hanna terus menangisi suaminya.
Sementara di luar pintu appartement, eunhyuk bersandar pada pintu itu.
“mianhae, jeongmal mianhae… aku buka lelaki yang pantas mendampingi mu.., aku hanya akan menambah luka hati mu…, sebelum terlambat lebih baik begini.., bercerai…! Mianhae..., nado… nado saranghae….!” Ucap eunhyuk lalu pergi.
di sepanjang jalan Eunhyuk tak henti-hentinya memikirkan hal tadi…, pikiranya kosong. Sebenarnya ia malu dengan apa yang ia lakukan selama ini pada Hanna. Ia berpikir,lebih baik jika ia pergi dari kehidupan gadis itu…, ia tidak yakin akan drinya sendiri, bahwa ia akan bisa membahagiakan gadis itu.
~author pov end~
Ryeowook pov::
Ini sudah jam 9, tapi Hanna belum juga datang. Kemana dia? Apa dia sakit?. Lebih baik aku menelponya saja, aku mengeluarkan ponsel ku dan memencet kontak Hanna
Namun yang menjawab orang lain, seorang wanita dari operatornya, aish -_-
Dia tidak bisa di hubungi kemana dia hari ini, baiklah… kim ryeowook tenang…!, tanyakan saja dulu pada teman-temanya siapa tau mereka mengetahui dimana Hanna sekarang. Aku menuju ruang kerja karyawan lain, numun aku mendengar mereka sedang bergosip, dasar wanita….! Aku menguping pembicaraan mereka dari balik tembok ternyata tentang Kim Hanna (*oppa kepo dech :p).
“nona Lee, tidak masuk hari ini?” Tanya seorang karyawati
“apa dia sakit??” Tanya yang lain
“aish.. paling dia sedang ada masalah lagi dengan suaminya” komentar karyawti lainya
“ ya, mungkin saja.., aku dengar pernikahan mereka hanya karena uang, alias perjodohan…! Aku yakin dia tidak bahagia dengan pernikahannya” tambah yang Saturday
“ itu sudah pasti, hanna yang dulu ceria tiba-tiba berubah menjadi gadis pemdiam sejak pernikahanya, apalagi yang membuat ia begitu kalau tidak karena tertekan dengan sikap suaminya”
“ memang apa yang suaminya lakukan,sepertinya kau tau banyak tentang hanna?? Tanya seorang karyawati itu. Dasar… ingin tau saja dengan urusan orang lain. (*nah, oppa juga kepo,// wookppa:: diem lo thor))
“ kalian tau tidak, saat aku dan dia pergi ke pulau jeju, untuk bertemu klien..! aju dan dia satu kamar, saat dia tertidur aku tak sengaja memperhatikan wajahnya, ternyata wajahnyatanpa meke up, sangat mengerikan…, ada lebam di sekitar bibir dan pipinya…! Akun yakin suamnya lah yang melalkukan hal itu..!”
“ishh, kasian sekali ya hanna”
“iya aku tak menyangka jika presedir LEE, mempunyai anak berperangai kasar, ck..!” ungkap karyawati yang lain.
Aku sudah tak tahan…, apa benar yang karyawati tadi katakana? Jika benar… jahat sekali namja itu…, perasaan ku semakin tak enak, aku meminta alamat appartement Hanna, kepada Manager Han. Namun sayang di sana aku tidak menjuapai siapa-siapa. Aish.. kemana kau pergi Hanna? Aku menghawtirkanmu.
Aku telurusi seluruh kota seoul, namun nihil….! Ini sudah sore namun aku tidak menemukannya..!. aku sungguh kacau hari ini, aku memutuskan pergi ketempat pertama kalinya aku bertemu dengannya.
~ryeowook pov end
+++++++++++++++++++++|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||++++++++++++++++++++++++++++
Hanna pov::
Aku kacau, aku sudah muak dengan ini semua, aku membenci keadaan ini..! harapan ku padanya kini sia-sia. Aku pikir ia bisa berubah, namu tidak…! Aku membenci mu..! aku membenci mu oppa.
Aku berjalan gontai menyusuri jembatan tua ini, dan berheti saat aku berpikir sudah tak sanggup lagi untuk berjalan, aku dekati sisi jembatan itu…, bersiap untuk terjun dan melupakan semua hal yang aku alami.., maaf kan aku, eomma, appa dan semua orang yang ku kecewakan setelah ini aku menyayangi kalian. sarangheyo Tuan Lee Hyuk Jae….! SELAMAT TINGGAL
Grepp…
Aku rasakan tubuh ku telah terjatuh, namun tidak sakit…!
“yak… apa yang kau lakukan eoh? Apa Kau ini sudah gila?” suara unik namja itu terdengar lagi, aku membuka mata ku, Tuan Kim
“aku mungkin, segera menjadi orang gila, jika aku terus di tekan oleh masalah ku..”
“kau jangan bodoh, fikirkan orang tua mu, dan setelah kau berhasil bunuh diri, kau kira masalah akan selesai eoh?”
Aku terdiam mendengar kata-katanya, aku mencerna kata-kata bos ku ini, dia benar.. aku tak seharusnya berbuat sejauh ini.
“aku memang pabo.., pabo…” kata ku sambil memukul kepala ku
“tenanglah Hanna~ssi, jangan sakiti diri mu lagi nde?”. dia memeluk ku kali ini, sungguh hangat dan nyaman.
“kajja kita pulang… aku akan mengantar mu..” tawarnya
“ania…, aku tidak ingin pulang kemana pun, termasuk rumah orang tua ku, aku sedang kacau saat ini, aku tidak ingin mereka kahwatir melihat ku”
“nde baiklah.., bagaimana kalau kau tinggal di apptement ku, di sana tidak ada siapa-siapa aku membelinya hanya untuk membantu sahabat ku, bagaimana? “ tawarnya lagi, dia benar-benar baik…, god aku sungguh beruntung memiliki bos sepertinya.
“apa kau tidak akan repot?” Tanya ku
“ania…, sama sekali tidak…”
“gamsahamida tuan kim, gamsahamida…
“nde, cheonma” balasnya dengan senyum yang semakin membuat ku yakin, aku pernah menemukan senyum seperti itu dulu…!
~~~~~~~~~~~~~~||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||~~~~~~~~~~~~~~~~~
Eunhyuk pov::
Aku melihat rumah ku sepi, kemana Hanna, apa dia sudah pergi? Baguslah jika ia bisa menerima ini,, aku sungguh ragu dengan diri ku sendiri, aku tidak yakin aku bisa membahagiakan dirinya.., meski aku tau dia mencintai ku, dan begitupula dengan ku, aku sudah mulai mencintainya.. entah sejak kapan.., 2 minggu di paris membuat hati kosong tampa melihatnya, namu jika ingat sikap ku padanya, aku malu.., dan aku ragu…!
Sepertinya ia sudah benar-benar pergi, ini sudah sangat larut malam. huf~~ aku menatap sofa di ruang tamu, yang sering digunakan hanna untuk tidur. Mianhae aku telah membuat mu tidur di sini. Aku baringkan tubuh ku di atas sofa, aku menerawang mengingat masa-masa di mana aku masih bersamanya. Aku kira aku harus terbiasa tanpanya setelah ini. Nan Bogoshipo…, jeongmal bogoshipo. Aku pun terlelap dalam tidur ku.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!+++++++++++++++++++++!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
aku berencana pergi ke pengadilan sekarang, namun aku urungkan niat ku. aku menyinpan kembali map yang berisi surat perceraian itu. Aku ingin mencari Hanna, aku belum sempat mengucapkan kata MAAF dengan sopan padanya, sebelum aku benar-benar berpisah dengannya.
TBC
TBC