part of my life

part of my life
suju the last man standing

Senin, 16 Juni 2014

FF DONGHAE: THANK YOU, GOOD BYE ( CHAP 4)


sebelumnya: 

kau tahu han ji kyung aku sangat serius meminta mu untuk selalu ada di samping ku. tapi aku terlalu pengecut untuk mengakui hal itu. aku juga takut jika hal itu membebani mu han ji kyung. jika aku boleh jujur, aku sangat mengagumi mu han ji kyung” tulisnya lagi, yang juga sebagai penutup catatannya itu.

Donghae menutup bukunya secara perlahan, dan menaruhnya kembali di tempatnya semula. Donghae kemudian beranjak menuju tempat tidurnya, siap bertarung dengan mimpi malamnya.
kau tahu, aku tidak bisa bicara. dan itulah sebuah kesalahan. Bukannya aku tak mau.. hanya saja aku tidak mampu. Kau seperti jutaan bintang di langit, indah.. seperti butiran berlian. Namun aku hanya serangga kecil, yang bisa tersenyum di balik gelapnya semak belukar.” Ucapnya di dalam hati. Bayangan tentang ji kyung tak kunjung padam di dalam ingatan donghae. Membuat lelaki bertubuh tegap ini tidak bisa tidur dengan benar malam ini.

TENTH
Dengan setelan jas berwarna hitam, seorang lelaki keluar dari gedung mewah dan  berlari kecil ke arah mobil audy berwarna putih miliknya.
“ anak itu menyusahkan saja, apa dia pikir aku supir pribadinya..?” umpat lelaki itu, dan membanting pintu mobilnya kasar. Lelaki itu kemudian melajukan kendaraan pribadinya menuju suatu tempat.

“ Nona Han, apa kau melihat Kyuhyun? “ tanya seseorang, yang tidak lain adalah Park Jungsoo.
“oh.., tuan park. Kau mengagetkan ku saja.” Ucap ji kyung
“mianhae, aku masuk tanpa permisi.” Kata jungsoo, sambil terkekeh kecil.
“ne, tidak apa-apa tuan. Kau mencari tuan Cho? Dia baru saja pergi, dengan buru-buru” ungkap ji kyung.
“kemana anak itu pergi..? apa kau tahu?”
“mianhae tuan, aku tidak tahu. Aku sudah bertanya tapi dia malah mengabaikan ku.”
“ benarkah dia mengabaikan mu?” tanya jungsoo lagi. ji kyung mengangguk mantap.
“dasar anak itu, maafkan atas kelakuan adik sepupu ku nona Han.” Ucap jungsoo penuh sesal.
“ahh.. tidak, tidak perlu begitu tuan. Aku  sama sekali tidak memasukannya kedalam hati.” Ji kyung berkata sambil tersenyum manis pada jungsoo. Namun pada kenyataannya ji kyung amat geram dengan tingkah kyuhyun tadi.
“kau baik sekali nona Han.., apa kau malaikat dari langit?” goda jungsoo. Ji kyung tertawa kecil karena ocehan jungsoo tadi.
“kau manis jika tertawa seperti itu..” puji jungsoo, ji kyung menghentikan senyumnya seketika. Dan mantap jungsoo.
“ tertawalah nona Han, berbahagialah…, meskipun itu sangat sulit. Aku yakin kau bisa melewati ini semua” ucap jungsoo. Ji kyung tidak mengerti apa maksud jungsoo sebenarnya.
“ maafkan aku, aku sedikit banyak bicara hari ini. baiklah, aku pergi ke ruangan ku saja. Selamat bekerja nona Han.” Ucap jungsoo, sembari membungkukkan badannya.
“selamat bekerja juga tuan Park” ucap ji kyung lirih, dan mengikuti gerakan yang jungsoo lakukan tadi.
Ruangan ini sepi kembali, hanya ada ji kyung yang masih diam memikirkan apa yang jungsoo katakan. Tiba-tiba terbersit pemikiran, kenapa dengan mudahnya dia bisa masuk ke tempat ini. padahal dia sedikitpun tidak mempunyai pengalaman bekerja. terlebih lagi, dia bukan sarjana dari unniversitas manapun. Ji kyung hanya merasa janggal saja dengan semua ini. jungsoo dengan cuma-cuma  memberikannya kesempatan bekerja di perusahaan besar seperti ini.
“aku tidak boleh seperti ini. aku tidak boleh berpikir yang macam-macam. Aku hanya perlu bekerja keras agar aku bisa membuktikan bahwa aku juga bisa di perhitungkan di tempat ini.” tekad ji kyung.
“ tapi, aku merasa ini semua janggal…! Ji kyung… kau harus fokus, kau harus fokus..!” teriaknya pelan. Dia kembali memalingkan wajahnya ke layar komputer di depannya. Dan mengetik beberapa materi pekerjaan di sana.

Suasana amat ramai sangat kentara di tempat ini. setiap orang berlalu lalang tanpa henti di gedung Incheon Airport  yang megah. diantara orang-orang itu, terdapatlah kyuhyun yang terlihat memandang tak sabaran pada pintu kedatangan penumpang.
“mengapa lama sekali, kemana anak itu?” gerutu kyuhyun. Matanya tak henti-henti melihat orang-orang yang baru saja keluar dari pintu kedatangan.
“oppa….” Seru seorang gadis yang umurnya kira-kira 19 tahunan. Gadis itu berlari tergopoh-gopoh karena barang bawaannya terlampau banyak. kyuhyun, melihat gadis itu berlari dengan lucu rasa kesalnya berubah, kyuhyun pun tertawa kecil melihat gadis yang sedang berlari ke arahnya tersebut.
“ish.., apa yang kau tertawakan..? seharusnya kau membatu gadis kecil seperti ku..” ucap gadis itu.
“gadis kecil..? umur mu sudah 19 tahun, apa kau tidak merasa kau itu tua?” ledek kyuhyun.
“kau.., kau benar-benar kakak yang buruk..” umpat gadis itu.
“haha, kau tidak pernah berubah gadis manja..”
“berhenti, mengatai-ngatai ku Cho Kyuhyun…,”
“aku ini kakak mu, mana hormat mu …?” ledek kyuhyun
“aku tidak pernah punya kakak, seperti mu. kakak ku hanya angel seperti jungsoo oppa.” Gadis itu meledek kakaknya juga.
“Cho Krystal…, jaga ucapan mu.. di manapun juga kau tidak akan menemukan kakak setampan aku lagi, mengerti..? ” ucap kyuhyun sambil mengacak pelan rambut adiknya.
“OPPA…..” teriak gadis itu.
“kajja… kita pergi” ajak kyuhyun. Sambil mengabil alih kereta barang milik adiknya.
“kajja..” ucap gadis bernama krystal itu, dan mengapit lengan kyuhyun. Kyuhyun tersenyum pada adik semata wayangnya, yang sudah lama ia rindukan.
“apa kau bosan berada di paris? kenapa kau ingin kembali?” tanya kyuhyun, tanpa mengalihkan pandangannya dari kemudi.
“ bukannya aku bosan, tapi aku merindukan untuk bertengkar dengan mu oppa” ledeknya.
“kau ini..” jawab kyuhyun.
“apa eomma dan appa, belum ingin pulang?”
“entahlah.., mereka sepertinya menikmati berada di sana, hanya ber..dua…!” ucap kyuhyun penuh penekanan pada kata “berdua”. Krystal terkekeh mendengar penuturan kakaknya.
“tapi aku merasa, ada suatu yang aneh pada diri appa? apa kau tidak bisa merasakannya?”
“sepertinya berada di paris kau semakin pintar ya?, sebenarnya aku juga merasakan hal yang sama. Tapi entahlah, aku juga tidak tahu. Aku sudah cukup di pusingkan dengan urusan perusahaan.”
“ aku yakin kau banyak mengalami kesulitan, kerena di usia mu yang ke-24 tahun kau sudah menjadi direktur utama. Tapi aku lebih yakin lagi bahwa Jungsso oppa lah.. yang paling bekerja keras dan mengalami masalah karena dirimu?” ucap krystal sembari tertawa kecil.
“ ish.., kau memandang ku dengan sebelah mata.” Jawab kyuhyun. Krystal tertawa menanggapi ucapan kakaknya tadi.
“oppa.., aku lapar…” celoteh krystal.
“jinjja..? baiklah katakana pada ku kau mau makan apa?” kata kyuhyun, mendadak manis. Entahlah…, apa yang salah dengan dirinya, sewaktu-waktu dia tampak menyeramkan melebihi apapun, namun di lain waktu dia juga terlihat tampak manis seperti hari ini.
“hem.., apa saja. Aku suka semua pilihan mu”
“kau tidak pernah berubah” ejek kyuhyun. Kyuhyun pun melajukan mobilnya ke sebuah restoran mewah di sekitar pusat kota seoul.

“jadi kau tidak bisa tidur semalaman? “ ucap pria bertubuh kurus itu. tawanya pun pecah mendengar penuturan sahabatnya tadi. Donghae menatap Hyuk Jae dengan tajam.
dia tidak membalas pesan ku bahkan handphonenya mati, apakah dia marah pada ku? tapi aku benar-benar bingung sebenarnya salah ku apa?.”tulis donghae, lalu memberikannya pada Hyuk Jae.
“salah mu sangat besar, lee donghae…! Aku rasa dia sangat kesal dan marah kali ini..! ” ucap hyuk jae, mencoba menggoda sahabatnya.
benarkah.., lalu aku harus bagaimana?” tulis donghae lagi, perasaannya sangat kahwatir, takut dan cemas jika yang hyuk jae katakan tadi itu benara.
“ya, kau harus menemui Han Ji Kyung. dan berbicara padanya.” Saran hyuk jae, donghae hanya mengangguk mendengaranya.
“anak pintar..” ucap hyuk jae lagi, lalu fokus kembali memainkan gitarnya. Donghae pun hanya bisa berpaut dengan pemikirannya sendiri. Entah mengapa sejak mengenal ji kyung, otak dan tubuh donghae tidak pernah bisa fokus, selalu saja ji kyung mengalihkan pandangan donghae dari apapun.
“kau menyukainya..?” tanya hyuk jae tiba-tiba. Donghae menghaentikan lamunannya dan beralih menatap hyuk jae.
Donghae menggelengkan kepalanya pelan, seolah-olah dia tidak yakin atau mungkin tidak jujur dengan jawabanya sendiri.
“bagaimana kalau dia menyukai mu? apa yang akan kau lakukan?” tanya hyuk jae lagi. donghae mengambil kembali booknote kecilnya, lalu menulis beberapa kata di sana.
kau bercanda, mana mungkin hal itu terjadi?” tulis donghae. Hyuk jae membaca tulisan sahabatnya, sebuah senyum jahil terukir di sudut bibirnya.
“jika hal itu benar-benar terjadi bagaimana?”
jangan bicara omong kosong, dia terlalu bagus untuk ku…!
“benarkah…? Hem.. baiklah apa kata mu saja..” jawab hyuk jae, sambil mengangguk-anggukan kepalanya. Pertanyaan hyuk jae tadi lagi-lagi membuat donghae melamun dan terpaut dengan pemikirannya sendiri.
aku benar-benar bingung, perasaan apa yang sedang aku rasakan? Aku tidak boleh menyukai ji kyung, dia terlalu baik. aku tidak mungkin membuat dia terganggu dengan diri ku” ucap donghae di dalam hati. Sekilas donghae menatap hyuk jae yang tengah bermain gitar.
kenapa kau selalu bertanya sesuatu yang mengganggu pikiran ku, playboy tengik…!” umpatnya di dalam hati, dia sedikit kesal dengan ulah sahabatnya itu.
Di sisi lain ji kyung juga merasakan hal yang sama. Bingung.. dan tidak tahu harus berbuat apa. Dia merasa tindakannya terlalu berlebihan menanggapi kata-kata dongahe kemarin malam. tapi ia benar-benar tidak rela jika donghae hanya menyebutnya sebuah omong kosong.
Ji kyung mengaduk-aduk makan siangnya, nafsu makannya tiba-tiba berkurang. Sahabat sekantornya melihat ji kyung, menatapnya penuh keheranan.
“nona han, kau kenapa? Apa ada masalah dengan pekerjaan mu? atau… kau ada masalah dengan tua cho..?” tanya karyawati itu panjang lebar. Ji kyung menarik nafasnya panjang, lalu menghembuskannya pelan.
“tidak.., sama sekali aku tidak ada masalah dengan pekerjaanku ataupun dengan tuan cho, bahkan hari ini dia tidak berada di ruangannya.” Jawab ji kyung malas.
“benarkah..? lalu kau kenapa, apa kau tidak enak badan?” tanyanya lagi.
“hem… sepertinya begitu.” Jawab ji kyung singkat, dan mengalihkan pandangannya, ke luar jendela.
“lebih kau pulang lebih awal, aku yakin tuan park,akan memberi mu izin.” Saran wanita yang usianya lebih tua dari ji kyung itu.
“aku adalah sekretaris tuan cho, bukan tuan park. Nona jung.” Ucap ji kyung sedikit tersenyum.
“kau bilang dia tidak ada di kantor. Jadi kau bicara saja pada tuan park, lagipula dia sangat baik padamu? Huh.. aku sebetulnya iri pada mu, tuan park begitu baik dan mempercayai mu. oh… jangan-jangan kau memiliki sebuah hubungan khusus dengan tuan park?” tanya wanita itu kaget dan penasaran,
“stt.., pelankan suara mu, jika ada yang mendengar mereka bisa salah paham. Dan aku tidak ada hubungan apapun dengan tuan park, mengerti..?” jawab ji kyung.
“ lalu, kenapa tuan park dengan mudahnya memperkerjakan gadis muda yang belum memiliki pengalaman apapun seperti mu” tanyanya lagi penuh selidik.
“ nona Jung, apa kau ini seorang polisi? aku tidak tahu kenapa tuan park memperkerjakan gadis tanpa pengalaman seperti aku,” ucap ji kyung geram, karena menahan amarah. Ia merasa nona jung terlalu meremehkan dirinya.
“jika kau masih penasaran, tanyakanlah sendiri pada tuan PARK…!” sambung ji kyung dengan penuh penenganan pada kata “park”. Ji kyung kemudian berdiri dan pergi tanpa pamit pada karyawati itu. karyawati tersebut hanya memandang aneh pada ji kyung, dia mengoceh sendiri, entah apa yang ia katakan.
Langkah kaki ji kyung, melemas saat sudah jauh dari kantin kantor. Dia tidak pernah tahu jika orang-orang di kantor ini memandangan dirinya seperti itu. ia merasa sangat rendah saat ini. dia berjalan dengan tatapan kosong, tidak peduli orang lain memandangnya dengan aneh.
“oh.. nona han, kau kenapa?” tanya seseorang tiba-tiba. Membuat ji kyung menghentikan langkahnya dan memandang orang itu.
“tuan park…, apa aku boleh bertanya satu hal pada mu?” tanya ji kyung datar.
“tentu saja…! Ayo ikut aku” ajak jungsoo. Ji kyung pun mengikuti langkah kaki jungsoo.
Ji kyung berjalan tepat di belakang jungsoo, dia tahu kemana langkah kaki jungsoo akan pergi, ya… itu adalah ruangan jungsoo. Ji kyung rasanya tak sabaran ingin sampai di tempat itu, dia ingin menanyakan langsung pada jungsoo kenapa ia begitu berbaik hati pada dirinya.
“silahkan duduk nona Han.” Ucap jungsoo mempersilakan ji kyung duduk.
“terimakasih tuan park. Aku ingin langsung pada pertanyaan ku?” kata ji kyung mantap. Ia menatap jungsoo tajam. Jungsoo pun bisa  merasakan ada yang salah pada diri ji kyung.
“kau ini gadis yang to the point juga ya?” ucap jungsoo, mencoba mendinginkan suasana. Tapi ji kyung semakin menguatkan tatapannya.
“ahh.. sepertinya hal yang serius, katakan apa yang mengganggu mu nona Han?”
“banyak hal…” jawab ji kyung singkat.
“banyak hal, sehingga membuat ku pusing.” Ucap ji kyung dengan datar.
“apakah kau sakit..? apa perlu aku antar kau ke rumah sakit?” tanya jungsoo kahwatir.
“tidak perlu tuan, kau hanya perlu menjawab pertanyaan ku saja..! kenapa kau begitu baik pada ku? dan kenapa dengan mudahnya kau menerima ku untuk bekerja di sini?”
“kenapa tiba-tiba kau menanyakan hal tersebut?” tanya jungsoo. Hampir-hampir dia tergelagap mendengar perntanyaan ji kyung.
“aku hanya ingin tahu saja. Aku  masih muda…, tidak memiliki pengalaman kerja apapun. Tapi dengan mudahnya aku bisa menjadi sekretaris deriktur?”
“itu.. itu karena aku yakin, kau bisa bekerja dengan baik. Meskipun kau belum memiliki pengalaman apapun, bukan berarti kau tidak berhak memiliki kesempatan untuk bekerja bukan?” terang jungsoo, dia berusaha meyakinkan ji kyung. dia tidak mau ji kyung curiga dengan apa yang ia lakukan.
“benarkah..? tapi….” Belum selesai ji kyung berbicara, jungsoo telah memotongnya terlebih dahulu.
“sudahlah.., kau kan sudah ada di tempat ini. jadi kau hanya perlu mebuktikan pada setiap orang bahwa kau bisa bekerja dengan baik. Nona Han, sepertinya banyak hal yang mengganggu pikiran mu hari ini. sebaiknya kau beristirahat. Biar aku yang mengantar mu pulang..?” tawar jungsoo dengan senyuman manis khas miliknya dan tampaklah lesung pipit yang membuat dirinya semakin tampan.
“tidak.., tidak perlu tuan. Aku kembali bekerja saja.” Ucap ji kyung, lalu berdiri hendak pamit kembali ke ruangannya, namun tangan jungsoo lebih dulu memegang tangan ji kyung.
“jangan paksakan..! aku tidak ingin ada karyawan ku sakit.” ucap jungsoo lembut.
“tapi..”
“ kau ini, apa kau mau menjadi gadis pembangkang?” kata jungsoo lagi, dia memasang wajah seolah-olah ia marah pada ji kyung, namun dia hanya ingin menggoda ji kyung.
“baiklah.., aku akan turuti kata-kata mu. tapi aku akan pulang sendiri tuan.” Kata ji kyung lirih.
“baiklah, jika itu mau mu. beristirahatlah nona Han.”
“aku, sangat berterimakasih atas semuanya. Dan maafkan aku sudah menanyakan hal yang tidak penting seperti itu, aku tahu kau pasti terganggu, aku ini memang bodoh. Maafkan aku tuan park” ucap ji kyung, dia mengutuk dirinya sendiri, kenapa dia bisa mencurigai jungsoo. Seharusnya dia berterimakasih padanya.
“tidak apa-apa, dan kau sama sekali tidak bodoh. Kau pintar, kau hebat. Aku yakin kau akan lebih sukses daripada ini, suatu saat nanti. Yang perlu kau miliki adalah semangat, usaha dan kesabaran.”.
Kata-kata jungsoo bagai air hujan yang turun di tanah yang gersang. Kata-kata jungsoo benar-benar memotivasi ji kyung, dia tidak menyangka akan menemukan orang sebaik white angel yang sering muncul di serial tv, seperti jungsoo ini.
“akan ku ingat selalu kata-kata mu tuan park, terimakasih sekali lagi. aku.. aku pergi dulu.” Kata ji kyung lagi.
“nde.., hati-hatilah di jalan…!”. Jungsoo tersenyum mengiringi kepergian ji kyung.
“maafkan aku, aku berbohong Han Ji Kyung…! aku ingin kau menjalani hidup mu dengan baik, meski itu sangat sulit.” Ucap jungsoo lirih saat ji kyung sudah benar-benar menghilang dari pandangannya.
 


ELEVENTH
Ji kyung berjalan gontai, banyak hal yang mengganggu pikirannya, sehingga ia merasa otaknya tidak berjalan dengan baik hari ini.
“ish.., kenapa aku masih tidak puas dengan apa yang tuang park katakan? Aku gadis bodoh…!” marahnya pada dirinya sendiri.
Sampailah ia di sebuah halte bus, dia mendudukan dirinya di sebuah kursi pajang di halte itu, tangannya meronggoh sebuah ponsel yang berada di dalam tasnya.
“jinjja…? Dia sama sekali tidak mengirimi aku sebuah pesan..?” tanya ji kyung pada dirinya sendiri.
tidak..tidak.., kenapa kau jadi mengharapkan donghae..? kau sudah gila han ji kyung.” ucapnya dalam hati, sambil menggelengkan kepalanya cepat. Hal tersebut membuat seorang anak laki-laki  yang umurnya lima tahunan di sampingnya, memandang ji kyung dengan tatapan tidak bisa di tebak, mungkin anak itu heran melihat ji kyung yang komat-kamit sendiri dan melakukan gerakan yang mungkin terlihat aneh untuk anak itu.
Beberapa saat kemudian, ji kyung sadar bahwa anak kecil itu memandang ke arahnya. Ji kyung tertohok, dia menyadari bahwa sedari tadi dia memang sedikit aneh, ji kyung pun hanya bisa memandang anak kecil itu dengan sebuah senyuman yang sedikit kikuk. Namun senyum ji kyung justru membuat anak itu takut, dia mendekatkan dirinya lagi pada ibunya, yang sedari tadi sibuk dengan sebuah catatan, mungkin itu  sebuah daftar belanjaan.
“kau kenapa min woo? “ ucap ibu anak itu, yang sangat jelas di dengar oleh ji kyung. buru-buru ji kyung mengalihkan pandangannya, ia tidak mau ibu itu menyangka yang tidak-tidak padanya.
“aku rasa aku memang harus mengunjungi seorang dokter” ucapnya asal, namun suaranya tidak keras, terkesan seperti berbisik.
Han Ji Kyung.., kau kemana saja? Sudah lama kau tidak muncul di kampus…!” sebuah pesan masuk kedalam ponsel ji kyung. ji kyung buru-buru membuka ponselnya lagi, dia sangat berharap jika itu adalah donghae. Namun, di sana justru tertera nama “ Kim Eun Hye”, dia adalah teman ji kyung, di kampus.
Ji kyung menatap nanar pada layar ponselnya, dia bingung haru menjawab apa, dia tidak ingin eun hye mengetahui keadaannya sekarang.
maafkan aku, apa keadaan mu sehat..?” balas ji kyung, tanpa sedikit pun menjawab pertanyaan sahabatnya itu.
seharusnya aku yang menanyakan keadaan mu, apa kau baik-baik saja? aku sangat kahwatir pada mu. kau juga tidak pernah mengangkat telepon dari ku. kau kenapa? Apa aku pernah menbuat mu marah?” setelah menunggu beberapa saat, akhirnya eun hye pun membalas pesan ji kyung.
aku baik-baik saja, terimakasih telah menghawatirkan ku. dan kau tidak mempunyai salah apapun, aku hanya ingin menghadapi hidup ku. maafkan aku karena aku bukan sahabat yang baik untuk mu. ” balas ji kyung, raut wajah ji kyung terlihat begitu muram, wajah ayahnya pun membayang di pikiran ji kyung.
“ayah.., apa kau makan dengan baik di sana? Aku tidak pernah malu menjadi anak mu, aku akan banyak belajar dari mu ayah..! suatu saat nanti, akan ku buat kau dan ibu lebih bahagia daripada ini..” ucap ji kyung lirih.
apa maksud mu? aku tidak mengerti, menghadapi hidup seperti apa? Bukankah kau ini seorang putri raja,?” pesan dari eun hye kembali masuk ke ponsel ji kyung. eun hye sama sekali tidak mengerti maksud sahabatnya itu.
hahaha…, tidak perlu di pikirkan. Putri raja? Ah.. itu hanya ada di cerita dongeng eun hye…
tapi apa mungkin kau akan kembali ke kampus? Aku sudah sangat merindukan mu. ini sudah satu minggu, kau mau libur beberapa hari lagi…?
kita lihat saja nanti… ” jawab ji kyung singkat.
gadis ini.., kau benar-benar menyebalkan..! sudahlah, terserah kau saja. Cepat kembali, kami mencintai mu..! ”. ji kyung tersenyum kecut membaca pesan dari sahabat karibnya itu. baginya mustahil untuk berada di tempat itu lagi, belajar dan bercanda dengan teman-teman lainya, seperti dulu lagi. namun ji kyung tidak ingin berkecil hati, dia yakin suatu saat ada hal indah akan menghampiri dirinya.
Han Ji Kyung…. FIGHTIG…. ” Ucapnya dalam hati, tangannya terkepal menunjukan hasratnya yang membara.
Sebuah music jazz yang indah sedang mengalun, ke seluruh sudut restoran bergaya ala eropa ini. seluruh pengunjung nampak sangat menikmati hidangan makan siang mereka, tak terkecuali kriystal dan kyuhyun. Adik-kakak ini tampak begitu asik menikmati hidangan yang tertata di atas meja mereka, di selingin obrolan ringan di antara mereka membuat suasana di meja itu begitu riang, wajar saja…, kurang lebih sudah satu setengah tahun mereka tidak bertemu, membuat mereka merindukan satu sama lain.
“woah…, aku benar-benar merindukan seoul,” ucap krystal di sela makannya. Kyuhyun tersenyum lembut pada adiknya.
“ jadi, apa kau akan tinggal lebih lama di sini.?” Tanya kyuhyun. Krystal menggangguk pelan.
“aku merasa lebih baik jika aku tetap di sini.” Kata krystal, sembari tersenyum lebar.
“jika begitu, tinggalah di sini.” Ucap kyuhyun lagi.
“mianhae…,” ucap seorang wanita tiba-tiba. Tanpa aba-aba kyuhyun dan krystal menoleh ke arah sumber suara itu.
“eonni….” Kata krystal tersentak kaget.
“mianhae, jika aku menganggu. Aku melihat kalian di sini…”
“jika kau tahu kau mengganggu kenapa masih menyapa kami?” ucap kyuhyun memotong ucapan wanita yang di sebut “eonni” oleh krystal itu. wanita itu seolah dipojokan oleh kata-kata kyuhyun tadi.
“hus.., kau tidak boleh begitu” bisik krystal pada kakaknya. Krystal pun bangkit dari duduknya, lalu berdiri menghadap wanita tadi.
“eonni.., maafkan kakak ku. dia pasti hanya bercanda, kau tahu sendiri jika selera humornya sangat buruk.” Kata krystal, berusaha memberi penjelasan agar wanita itu tidak salah paham. Kyuhyun hanya diam, apa lagi setelah krystal melayangkan tatapan penuh amarah padanya.
“hem, jika eonni mau…  kau bisa duduk di sini bersama kami. Lagipula kita sudah sangat lama tidak bertemu?” tawar krystal, tanpa meminta izin kepada kakanya terlebih dahulu.
“tidak usah, aku akan mencari meja sendiri” tolak wanita yang umurnya sama dengan kyuhyun itu.
“kau tidak boleh menolak, ini pertemuan kita lagi setelah 14 tahun..! kita harus rayakan ini bersama..!?” ajak krystal lagi.
“aku..”
“dia pasti sangat sibuk, bukankah kau sudah mendapatkan mimpi-mimpi mu nona Hwang? Dia pasti sangat sibuk mengurusnya sekarang..!” kata kyuhyun ketus, dan tersenyum seolah-olah ia meremehkan wanita itu.
“oppa kau ini diam saja..!” bisik krystal lagi.
“ne.., dia benar. kakak mu memang selalu benar cho krystal. Aku yakin dia menjadi pria yang hebat saat ini” ucap  wanita itu, rahangnya bergetar menahan amarah. Ia sangat geram dengan sikap kyuhyun. Krystal hanya menatap kakanya dan wanita itu, krystal bisa melihat raut wajah kakanya yang tidak bersahabat, dan wanita itu juga menatap kyuhyun dengan tatapan yang tidak bisa di tebak, namun tatapan itu sangat tajam.
“maafkan aku cho krystal, aku harus pergi. Mungkin kita akan rayakan pertemuan kita di lain waktu. Maafkan aku mengecewakan mu.” kata wanita itu lagi.
“aku yang seharusnya minta maaf eonni, karena sikap kakak ku sedikit kaku dan..”, ucapan krystal terpotong saat gadis itu menyelanya.
“tidak apa, aku pergi dulu…”  pamit gadis itu, tapi hanya krystal lah yang menyambut baik, sedengkan kyuhyun masih sibuk dengan diamnya dan memasang wajah yang terkesan angkuh itu.
“baiklah, hati-hati eonni..”
“nde..” jawab wanita itu singkat.
“oppa, aku memang tidak mengetahui apa masalah kalian. Tapi apakah waktu empat belas tahun tidak cukup untuk mu mendiami Suzy eonni seperti itu? hey.. my brother…! Kau bukan anak kecil berumur lima tahun lagi…, oh tidak bahkan anak umur lima tahun bisa dengan mudahnya memaafkan teman yang mengambil sebuah permen darinya.” Ucap krystal dengan kesal, namun nada suaranya rendah. Tidak mungkin ia meneriaki kakaknya di tempat umum seperti ini.
“bahkan aku dan dia bukan anak umur lima tahun, yang sedang memperebutkan sebuah permen. Namun sayangnya dia telah menghilangkan satu hal termanis yang aku punya. Apa orang seperti itu akan kau maafkan dengan mudah?” kata kyuhyun membuka suara.
“tapi oppa..!”
“sudahlah.., jika kau sudah selesai makan, aku akan antar kau ke rumah, agar kau bisa istirahat, terutama mengistirahatkan mulut mu yang cerewet itu.”. ledek Kyuhyun.
“ish kau ini…! sudahlah, ayo kita pulang saja. Aku sudah kehilangan mood ku hari ini” kata Krystal kesal.
“hey, seharusnya aku yang kehilangan mood,” umpat Kyuhyun.
“terserah kau saja.”. Krystal pun berdiri, dan pergi mendahului kakaknya. Ia amat kesal dengan kelakuan kakaknya yang menjengkelkan itu.
Krystal membanting pintu mobilnya kasar, wajahnya ditekuk namun hal itu justru membuat Krystal lucu di mata kakaknya.
“sudahlah, aku meminta maaf karena aku sudah mengahancurkan mood mu nona manis..!” ucap kyuhyun, sembari menghidupkan mesin mobilnya.
“kau harusnya meminta maaf kepada suzy eonni, dia adalah wanita yang manis, cantik dan juga pintar, dia adalah sosok yang sempurna tapi kenapa kau malah membencinya? Bukannya dulu kalian adalah sahabat yang sangat dekat?” oceh krystal lagi.
“apapun itu, bukakanlah hal yang sangat penting..” jawabnya singkat, lalu melajukan mobilnya.
“okey.. okey..! aku tidak akan bertanya lagi, aku tahu percuma bertanya pada orang seperti mu!”. krystal lalu membuang wajahnya ke arah luar jendela.
Sejenak tidak ada percakapan apapun di antara keduanya. Kyuhyun fokus pada kemudinya sedangkan krystal lebih memilih memainkan handphone miliknya. Mobil mereka terhenti ketika traffic light  menunjukan warna merah.  Krystal tetap fokus pada layar handphonenya, sedangkan Kyuhyun  kali ini memalingkan wajahnya ke luar jendela mobilnya. Namun saat matanya tertuju ke arah spion, tak sengaja terlihat sebuah pemandangan yang sedikit mengganggu kyuhyun. Dia yakin, dia tidak salah lihat bahwa wanita yang sedang bersama seorang lelaki di atas motor itu adalah sekretarisnya sendiri, Han Ji Kyung. mata kyuhyun tak henti-hentinya memandang kaca spion itu, tatapan matanya tidak bisa di jelaskan, namun hatinya agak gelisah melihat ji kyung, wajah ji kyung terlihat lebih cerah dari biasanya.
“oppa, kau kenapa..? apa yang sedang kau lihat?” tanya krystal tiba-tiba saat dia menyadari kakaknya terus menatap spion dengan tatapan aneh.
“oh.., tidak..! bukan apa-apa..!”  kilah kyuhyun.
“ohhh..” ucap krystal singkat, tanpa menaruh curiga sedikit pun pada kakaknya.
Kyuhyun kembali menatap kaca spion, namun sayangnya lampu hijau sudah lebih dahulu menyala, membuat dia harus melajukan mobilnya lagi. beberapa saat kemudian kyuhyun kembali melihat kaca spionnya, namun ji kyung dan lelaki tadi sudah tidak terlihat lagi. kyuhyun menarik napasnya pelan dan menghembuskannya secara perlahan juga. Entahlah… dia tidak tahu apa yang sebenarnya ia rasakan, dia tidak seharusnya memperdulikan di mana, atau bersama siapa han ji kyung saat ini, tapi hatinya benar-benar seperti ada sesuatu yang menganjal di sana.
kau kenapa hey.. cho kyuhyun?” tanyanya dalam hati. Ia menggelenkan kepalanya cepat dan fokus lagi pada kemudinya.
“dasar aneh…! Kau kenapa lagi?” tanya adiknya yang sedari tadi menyadari keanehan kakaknya itu. kyuhyun menatap tajam adiknya, seolah-olah mengisyaratkan bahawa adiknya tidak usah ikut campur dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini.
“ Kau benar-benar menyebalkan..!” umpat krystal, bibirnya mengkrucut tanda ia kesal dengan kakaknya. Kyuhyun sama sekali tidak peduli dengan adiknya yang sedari tadi sangat marah atas kelakuannya sendiri, karena dia masih disibukan dengan perasaannya sendiri.
Jika kyuhyun sedang kebingungan dengan perasaannya sendiri, hal lain justru sirasakan ji kyung, dia sangat gembira hari ini, saat harus menunggu bus tiba-tiba saja donghae datang, seperti kebetelan-kebetulan sebelumnya bukan?, dan sudah bisa dipastikan jika akhirnya donghae mengantar Ji Kyung pulang. Meski pada awalnya Ji Kyung ragu, sejujurnya dia masih sangat kesal kepada Donghe, karena pesan yang terakhir Donghae kirim. Namun, saat Donghae tersenyum lembut sambari meminta maaf padanya ,Ji Kyung akhirnya luluh juga. Ji Kyung rupanya  menyadari satu hal jika ia tidak bisa marah terlalu lama pada Donghae.
“oppa… apa kau mampir dulu, eomma pasti senang bertemu dengan mu…” ucap ji kyung sesampainya di depan rumah, meski  pada awalnya ia tidak enak hati, mengingat kemarin dia berusaha agar ibunya tidak bertemu donghae. Tanpa ragu donghae mengangguk tanda setuju, sebuah senyum terukir di bibir ji kyung dia bersyukur donghae tidak lagi tersinggung dengannya.
“kajja…, kita masuk” ajak ji kyung, tangannya refleks menggenggam tangan donghae. Donghae sedikit kaget, namun sedetik kemudian dia tersenyum bahagia.
Ji kyung mengetuk pintu rumahnya, tidak menunggu lama pemilik rumah pun membuka pintunya, terlihatlah seorang wanita yang tak lagi muda sedang tersenyum ke arah Ji Kyung dan Donghae.
“kalian rupannya…?” ucap ibu jikyung dengan sumringah.
Donghae dan Ji kyung membungkuk tanda hormat pada orang yang kini berdiri di hadapan mereka.
“eomma, ini adalah Lee Donghae.” Ucap Ji Kyung, memperkenalkan orang di sampingnya itu. Donghae pun kembali membungkuk sembari tersenyum, seperti biasa… senyumannya terlampau manis membuat siapa saja yang melihatnya akan menjadi bahagia.
“ senang bertemu dengan mu, anak muda. Ji Kyung banyak bercerita tentang mu..” kata ibu ji kyung, yang membuat ia tesipu malu. Donghae menoleh ke arah Ji Kyung dengan sebuah senyuman hangat, apa lagi saat ,elihat rona merah di pipi gadis itu membuat donghae ingin sekali mencubitnya.
“eomma…” renggek ji kyung pelan. Eommanya hanya tertwa menanggapi ucapan anaknya itu.
“haha.., sudahlah ayo, kita masuk saja. “ ajak ibu ji kyung.
“tapi aku sangat serius donghae-yya..” bisik nyonya Han pada donghae, namun masih bias di dengar oleh ji kyung.
“eomma….” teriaknya ji kyung sedikit kesal. Donghae dan ibu ji kyung hampir di buat tertawa oleh hal itu.
Selapas itu, ji kyung membiarkan eommanya dan Donghae mengobrol hanya berdua, mereka tampak mengobrol dengan asiknya meskipun ibu ji kyung harus sedikit lebih bersabar, karena donghae harus menulis kata-kata yang ingin ia ucapkan, namun hal tersebut tidak sedikit pun mengurangi penilaian ibu ji kyung, baginya.. donghae adalah orang yang sangat menakjubkan…, dan juga sangat hebat. Entahlah mengapa nonya han bias menganggap donghae adalah pria yang hebat namun feelingnya sebagai wanita terlebih seorang ibu membuat ia merasa donghae adalah pria yang baik, terlebih lagi untuk anaknya.
“donghae-yya, jika boleh bibi tau apa pekerjaan orangtua mu saat ini?” Tanya ibu ji kyung. donghae tersenyum lagi pada ibu ji kyung. lalu menulis kembali di atas kertas putih itu.
“ibu ku mempunyai usaha pembuatan kue. meskipun, usaha kecil namun ibu ku sangat menikmatinya, dan rasa kue yang ia buat sangatlah enak. Bibi harus mencobanya nanti” Tulis donghae.
“jinjja? lalu ayah mu bagaimana?” Tanya ibu ji kyung lagi, namun kini wajah donghae agak berubah, dia sendiri tidak tahu di mana ayahnya kini… apa masih hidup atau tidak ia pun tidak tahu.
“mianhae bibi, aku pun tidak tahu dia ada di mana. ayah ku sudah meninggalkan aku dan eomma sejak aku lahir.” Tulis donghae jujur, lalu menyodorkannya lagi pada nyonya han.
“ups.., mianhae.. ! aku sepertinya salah bicara. Apa kau sedih..?” ucap ibu ji kyung lagi, ia menyadari mimik wajah donghae kini telah berubah. Dongahe menatap ibu ji kyung sekilas, lalu tersenyum penuh kelembutan padanya.
“aku tidak apa-apa bibi. Terimakasih sudah menerima ku dengan baik” tulis donghae lagi.
“jangan berkata seperti itu, kau anak yang baik manamungkin aku tidak menerima mu” ucap nyonya han sembari terkekeh kecil. Donghae juga menyambutnya dengan senyuman. Di sisi lain tanpa mereka sadari ji kyung sedari tadi telan mengintip percakapan mereka, juga tersenyum  di balik dingding ruang tamu itu, ia senang dan lega ibunya tidak mengintimidasi donghae, bahkan sekarang, mereka menjadi sangat akrab.
“kenapa hyung membiarkannya pulang ?? “ bentak kyuhyun pada jungsoo. Ia seperti sedang kebakaran jenggot apalagi setelah mengetahui jungsoo memberikan izin pulang pada ji kyung.
“wajahnya sangat pucat, aku rasa dia kelelahan. Aku hanya takut dia sakit.”
“apa hyung yakin dia sakit? Aku sendiri tidak yakin,” ucapnya penuh emosi. Jungsoo terheran melihat sikap kyuhyun yang biasanya tidak akan pernah peduli dengan karyawannya sendiri.
“ berikan alamatnya pada ku?”
“kau ini kenapa? Bukakankah selama ini kau tidak pernah mau peduli dengan sekretaris mu? Tapi kenapa aku memberi izin ji kyung untuk pulang saja kau begitu emosi?” Tanya jungsoo penuh selidik.
“itu karena.., ah.. sudahlah berikan saja aku alamatnya.” Ucap kyuhyun tak sabaran.
“baiklah.. tapi kau harus berjanji… jangan berbuat yang macam-macam pada han ji kyung.”
“memang aku akan berbuat hal macam apa padanya. Aku tidak serendah yang kau pikirkan hyung.”
“baiklah..baiklah… kyu..!” ucap jungsoo terdengar seperti seseorang yang pasrah.