FF SUJU|| YOU ARE BAD NAMPYEON, BUT...|| chapter 1
Title: you are bad nampyeon, but….
Author: Molina Pebryani (Han Ji Ahh)
Genre: romance (maybe), kekerasan (?), hurt
Cast: Main Cast: 1. Eunhyuk SJ (as his self)
2. Ryeowook (as his self)
3. Kim Hanna ( OC (as you))
support cast:
1. Lee Donghae SJ
2. Yuri (snsd)
3. Park Ji Eun (OC)
4. Key (SHINEE)
Lohaloha….. *lambai lambai tangan bareng ddako* kini istrinya YESUNG oppa , tapi merangkap pacarnya EUNHYUK oppa datang membawa FF usang (?) nan GAJE dan cerita ngawur dengan tema yang sangat amat biasa…. Mian kalo ff ini jelek, gaje n banyak typo. Ini sebenernya FF LAMA, maaf kalo masih banyak kurangnya
WARNING…..!
Cerita disini sekedar hanyalan author, semua sifat di cast ini hanya fiktif belaka. Bila ada kesamaan cerita/tempat/dan pemain. Hanya kebetulan semata dan Author mohon mangap oke?? (udah kayak di sinetron2 ajah -_-)
YESUNGdahlah…, cekidot ke cerita…!
Happy Reading J
~At Church
Hanna pov:
hari ini, adalah hari yang mendebarkan bagi ku. Bagaimana tidak, hari ini adalah hari pernikahan ku. Upacara yang sangat diidam-idam kan bagi setiap insan manusia, hari yang mungkin adalah hari terbahagia dalam setiap hidup pasangan kekasih, tujuan akhir dari segala pengorbanan cinta yang telah mereka lalui selama ini. Namun tidak dengan ku…, kisah yang cukup biasa dan klasik dan cukup bodoh untuk di ceritakan, PERJODOHAN kata pabo yang entah akan membawa ku ke arah mana setelah upacara sakral ini. Kini aku dah ayah ku berjalan menuju altar bisa ku lihat senyum orang tua ku dan juga calon mertua ku mengembang begitu indahnya, menyambut haru dan bahagia upacara ini. Aku juga berusaha tersenyum, aku memang tidak menginginkan pernikahan ini, jika saja Lee ahjussi tidak jatuh sakit waktu itu mungkin aku sudah menolak perjodohan ini. Aku melihat ke sekeliling ku lagi sampai mata ini tertuju kedepan altar, di sana calon suamiku yang dengan hitungan menit lagi akan segera menjadi nampyeon ku, aku lihat wajahnya yang tampan menatap ku dengan tatapan yang aku sendiri tidak mengerti artinya. Aku yakin dia juga tak suka dengan hal ini, aku baru mengenalnya selama 2 bulan, dan sama sekali waktu selama itu tidak bisa mendekatkan kami, dia sosok yang dingin saat bersama ku, namun tidak saat kami berkumpul dengan orang tua kami, senyumnya begitu manis, gummy smilenya entah dari kapan menjadi favorit ku, aku sering diam-diam memperhatikan senyumnya yang unik itu. Aku akui, aku mengagumi namja ini…, ingat……! aku bilang hanya mengaguminya.
“saudara Lee hyuk Jae, bersediakah anda menerima wanita di hadapan anda ini sebagai istri yang dijodohkan oleh Tuhan didalam pernikahan yang kudus ? Maukah saudara mengasihi dia , menghibur dia, menghormati dan memelihara dia baik pada waktu sakit maupun maupun pada waktu dia sehat , serta melupakan orang lain tetapi hanya mengasihi dia saja, selama saudara berdua hidup didunia ini ?” kata sang pastur bergema di telinga ku. Aku menatap lee hyuk jae, aku berharap dia tidak melakukan hal yang akan membuat aku malu, dengan menolak ku, hanya untuk saat ini saja, setelah ini aku akan menyerahkan semua pada laki-laki yang akrab di sapa eunhyuk ini.
“ne aku bersedia” katanya membuat ku lega setelah beberapa detik ia terdiam.
“Saudari kim hanna……, maukah saudari menerima pria ini sebagai suami yang dijodohkan oleh Tuhan didalam pernikahan yang kudus ? Maukah saudari mengasihi dia , menghibur dia, menghormati dan memelihara dia baik pada waktu sakit maupun dia sakit maupun pada waktu dia sehat , serta melupakan orang lain tetapi hanya mengasihi dia saja, selama saudari berdua hidup didunia ini ?” Tanya sang pastur lagi, yang kini ditujukan padaku,
“aku.., “ come on kim hanna kau pasti bisa jangan gugup seperti ini “ ne aku bersedia” rasa lega itu kini hadir dalam hati ku, thanks God atas hari ini…
“kini kau boleh mencium pengantin wanita mu” ucap sang pastur lagi,
wait… ciumana?? Andwe…!!
Tapi perlahan dia mendakati wajah ku, dekat… dekat… dan CHU…, oh God hati ku berdegup kecang, aku yg tadi menutup mata ku, kini terbuka setelah ia menyelesaika adegan tadi, aku tatap dia.., dingin… itulah rasanya, dia dengan cepat memalingkan wajah datarnya itu, dan mulai tersenyum lagi kehadapan tamu…, senyumnya yang membuat aku jatuh cinta…, tapi kenapa dia tidak pernah memberika senyumnya itu pada ku…, aku mempunyai feeling yang tidak baik dengan kehidupan ku setelah acara ini selesai…, aku harap semua itu tidak benar-benar akan terjadi.. tolong aku Tuhan ….!!!!!!!!!!
~hanna pov end~
Lee hyuk jae pov::
Damn…, hari ini akhirnya terjadi juga, aku memilih tak banyak bicara soal perjodohan bodoh ini…, aku benci pada hal ini, aku benci wanita itu…
@night
aku ingin segera pulang ke appartement ku, aku sudah bosan berada digedung ini, lagi pula tubuh ku sangat lelah sedari pagi sampai malam hari aku berdiri, dan tersenyum pada semua tamu, dan rekan kerja ku. saat aku sampaikan keinginan ku pada eomma, tapi eomma malah menahan ku.
“aku lelah eomma, apa boleh aku pulang dan beristirahat” pinta ku, toh tamu juga sudah mulai pulang, dan ruangan sudah mulai sepi.
“ne itu sudah tentu chagi-ahh, chakaman ne…, akan ku panggil hanna dulu”, aish apa kata eomma ku… hanna??
Kenapa dia memanggil wanita jalang itu…,?? tunggu … , yak… kau yang bodoh lee hyuk jae, dia sudah menjadi istimu tadi..! *aduh..oppa segitunya, sampai lupa* -_-
Beberapa detik kemudian Aku melihat eomma datang dengan wanita itu, cih… bisa-bisanya dia tersenyum seperti itu, seolah olah tak pernah melakukan kesalahan apapun pada ku…, dasar wanita jalang.. ku pastikan, aku akan membalas dedam atas apa yang kau lakukan pada hidup ku…!!.
“ nah kau bisa pulang sekarang, bawalah istri cantik mu, aku yakin kalian lelah sekali hari ini..,” kata appa ku yang datang bersama orang tua wanita itu, ania… maksudku mungkin mertua ku…!
“jaga anak ku baik-baik ne, huk jae-ssi, aku percayakan dia pada mu” kata eomma mertua ku, ne aku akan menjaganya dengan baik.. bahkan sangat baik sampai dia sendiri tak akan pernah lupa… kata batin ku entah setan dari mana yang membuat aku mengeluarkan kata-kata itu, walau hanya dalam hati…!
“ ne ahjumma, mianhae… maksud ku eomma, kau tenang saja” kata ku sambil tersenyum, aku lihat wanita itu diam saja dari tadi…, dan raut wajahnya masih terlihat tertekan, beda dengan ku yang bisa menyembunyikn semua rasa kesal ku..,
“kau kenapa Hanna-ssi, apa kau tidak bahagia” kata appa ku tiba-tiba, yang membuat nya kaget, kena kau wanita murahan.. raut wajah mu bisa di baca oleh appa ku
“ania, ahjussi lee, hanya saja aku kelelahan” jawabnya kikuk
“ne, aku mengerti Hanna-ssi, kau pasti lelah, dan apalagi untuk nanti malam, mungkin kau gugup dan tegang, hyuk jae kau harus membuat istri mu nyaman ne… dan segera berikan cucu untuk kami, ne??” perintah ayah ku, aku tidak mengerti kenapa dia suka sekali memerintah ku, dan memaksa ku untuk melalakukan apa yang ia mau…, untuk yang satu ini, aku tidak menjanjikan hal itu akan terjadi… never… appa!! ~eunhyuk pov end~
Hanna pov::
mwo?? Apa yang ahjussi lee katakana?? Apa kau tak salah dengar?? Malam nanti?? Cucu..?? akhh…, ingin rasanya aku mengacak-acak rambut ku, berteriak tapi aku tak bisa…, huuwaahh T_T eomma appa kenapa kau tega dengan putri mu yang cantik ini ?? aku menatap suamiku dia hanya tersenyum tipis saat orang tua kami tertawa oleh kata-kata ahjussi lee tadi…!!
aku dan dia memasuki mobil yang sama dan menuju apartemen mewah miliknya… aku pernah sekali kesana, karna paksaan ahjumma lee, yang ingin aku menemaninya untuk bertemu putra kesayangannya itu. Terkadang aku pikir mereka senang sekali memaksa -_-. (*author:: aduh… baru nyadar ya?? Kasian…..!!, reader:: diem lo thor :p *)
~hanna pov end~
author pov::
Sepanjang perjalanan menuju apartment, tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut kedua anak manusia ini, mereka hanya berpaut pada pikiran masing-masing, eunhyuk yang masih berkutat dengan kebenciannya dan Hanna yang terus memikirkan apa yang terjadi selanjutnya, akankah hidunya aman?? Akankah hidupnya baik-baik saja??.
SKIP>>
Sesampainya di bassment apartment, eunhyuk langsung turun dari mobilnya dan membanting keras pintu mobil mewahnya (*aduh… bang mobil mewah ntar lecet* abikan)). Sehinngga membuat hanna kaget. Dia pergi mendahului hanna, yang masih repot dengan koper yang berisikin semua baju hanna.
~At Appartment Room
Eunhyuk melepas dasi dan tuxedo yang sedari tadi melekat di tubuh indahnya itu, dan membungnya asal. Ia merebahkan kasar tubuhnya di atas kasur yang sebelumnya telah diganti oleh eommanya menjadi bed king size…, lelah itulah hal pertama yang menjadi alasan EunHyuk, ia membenamkan kepalanya di antara bantal berseprai putih itu. Namun nampaknya acara istirahat pangeran tampan author ini harus sedikit terganggu dengan kedatangan Hanna,. Hanna yang melihat Eunhyuk sedang enak dengan posisi tidurnya menjadi enggan untuk bertanya, tapi jika ia tak menanyakannya dimana ia akn tidur malam ini.
“hem.. op..oppa mianhae, aku menganggu mu” kata Hanna gugup dan takut. Eunhyuk yang merasa istirahatnya terganggu menoleh dengan tatapan marah.
“yak.. apa kau tidak melihat aku sedang istirahat, kau tau hari ini aku sangat lelah?? Jawab eunhyuk dengan nada tinggi
“ne aku tau, tap..tapi…
“tapi apa eoh??, kau mau menganggu ku lagi?? Apa tak cukup selama ini kau menggagu ku??
“oppa, buk… bukan maksud ku seperti itu, mian…miahae, aku kesini hanya ingin menanyakan dimana kamar ku??
~author pov end~
Hanna pov::
Di berteriak pada ku, dia marah…, aku kan tidak bermaksud mengganggunya, aku tau dia lelah aku juga begitu. Dia egois sekali ish.., dia membuat aku ketakutan kali ini, sampai apa yang ku ucapkan jadi terbata-bata.
“kau tidak lihat, mana ada lagi kamar disini. Ini adalah satu-satunya kamar. Dasar pabo… apa kau tak pernah kesini seblumnya eoh??” umpatnya kasar, eomma……. aku tak tahan….T.T. Eomma dan appa saja tak pernah membentak ku dan berbicara dengan nada setinggi ini pada ku.
“mwo?? , jadi… malam ini??” kata ku kaget, aku mengutuk mulutku sendiri yang mengeluarkan kalimat yang kedua, aduh.. nanti dia salah paham lagi… dan berpikir aku ini Yadong, ania…!!
“dasar mesum, kalau kau mau tidur, ya tidur saja…, kau boleh memilih mau tidur di kasur atau di sofa, karna aku tak akan pernah menyentuh mu, aku jamin itu…, karna kau tau apa??..., kata eunyuk oppa terhenti lalu mendekat pada ku dan menari dagu ku kasar…
“karena aku ini jijik melihat wanita seperti mu, mengerti?? “ katanya didepan wajah ku, dan membuang dagu ku, cukup… aku tak tahan dengan segala ucapan kasarnya pada ku, aku menangis… tapi aku tak bisa berbuat banyak… kenapa aku jadi lemah seperti ini, oh Tuhan… tolong hamba mu ini, supaya bisa menjalani hidupnya dengan tenang setelah malam ini.
“cih.. dasar yeoja cengeng, baru seperti itu saja sudah menangis. Simpanlah air mata mu itu untuk hari-hari selanjutnya, karna aku tak menjamin hidup mu akan bahagia setelah ini, arra??”
Apa yang dia ucapkan, aku ini istrinya sungguh tak pantas aku diperlakukan seperti ini, apa hubungan ini hanya aku saja yang bisa merasakannya?? Aku lupa, kami hanya menikah demi uang yang akan diperoleh oleh orang tua kami. Dari awal seharusnya aku mengetahui ini kehidupan ku setelah menikah tak akan bahagia seperti pasangan suami istri yang normal seperti di luaran sana.
Huhh.., aku memilih tak menghiraukan ucapan namja itu, aku pergi kekamar mandi. Ku guyur tubuh ku dengan shower, sejuk rasanya, beban ku sedikit terangkat. Setelah selesai mandi aku pun berniat untuk mengganti baju, but… wait… kamar tidur disini kan ada satu… dan seluruh baju ku aku taruh tadi di kamar eunhyuk oppa. Yak.. pabo kim hanna seharusnya sebelum mandi kau bawa saja baju mu kesini dan ganti dikamar mandi, aish pabo.. pabo…! Apakah eunhyuk oppa sudah tidur ya?? Semoga saja…! Aku mengendap endap keluar dari kamar mandi hanya dengan sehelai handuk yang melekat di tubuh ku.
“baguslah dia sudah tidur lagi” kata ku lega, aku langsung membuka koper ku dan mencari baju yang pas, lalu kembali kekakmar mandi untuk menggantinya. Tidak lucu kan kalau sedang asiknya berganti baju, dia tiba-tiba bangun -__-.
Setelah selesai dengan urusan baju, aku pun memilih istirahat.. aku benar-benar lelah hari ini… seluruh tubuh ku terasa remuk, berdiri dari pagi sampai malam. Aish… aku bingung dimana aku harus tidur?? Apa harus disebelah namja ini? Ania…, lebih baik untuk malam ini aku tidur di sofa saja lah, lebih baik menahan sakit di badan ketimbang melihat wajah namja itu yang membuat aku jadi tekanan batin. Setiap melihatnya aku jadi ingat kekasarannya tadi, huh…,aku rebahkan tubuh ku di sofa, rasanya tidak enak L , kenapa aku diksiksa begini… eomma aku rindu …. . Badan ku boleh lelah tapi otak ku tidak bisa di ajak kerja sama, dia berkedut setiap kali ingat kejadian tadi, pria kasar… dingin dan menyebalkan, suami aneh. Tapi aku menyukainya , aku menyukai matanya, hidungnya terlebih senyumnya? Oh God apa ini yang namanya jatuh cinta?? Tapi apa mungkin…??, dia kasar… bahkan sama sekali bukan tipe suami idaman ku. Oh.. Tuhan, apa yang harus aku lakukan setelah ini?? Menangis… lagi…. Air mata ku menetes jika harus menerima kenyataan bahwa aku harus bersuamikan seorang namja seperti itu… T_T >>hanna pov end
Author pov::
Sang malam kini telah diganti oleh cahaya-cahaya indah sang surya…., Seorang namja tampak masih asik menggeliat di atas ranjangnya.
“hemmm…” hanya itu suara yang ia keluarkan. Ia mulai bangkit dari singgasana yang berhias helaian kain putih itu… menuju kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya dengan air hangat. Setelah selasai dengan aktifitasnya tersebut pria itu pun keluar dari kamar mandinya, namun matanya menangkap sesosok (?) yeoja yang tengah duduk di kursi dekat meja kerja eunhyuk dengan membawa handuk di tangannya, eunhyuk menatap hanna sekilas lalu kembali dengan wajah dinginnya, bahkan ia mengambaikan senyuman tulus dari istrinya yang cantik itu. Hanna juga tak ingin mempermasalahkan hal itu, dia sadar bahwa suaminya tak akan pernah menganggap ia ada…! Namun saat hanna ingin memasuki kamar mandi ia ditahan oleh kata-kata eunhyuk
“Appa membelikan kita tiket, ke jepang untuk berbulan madu selama 1 minggu, jika kau ingin.. pergilah sendiri dengan kekasih mu… atau kau bakar saja tiket itu, aku sama sekali tidak berminat dengan hal itu” kata eunhyuk oppa datar seolah tak ada rasa bersalah sedikit pun telah mengucapkan kata-kata yang tak pantas pada istrinya itu.
hati yeoja mana sih yang tahan jika cerita pernikahannya seperti ini?? Hati Hanna kini tersayat lagi dengan kata eunhyuk oppa tadi, ia mencoba tetap tenang, menarik napasnya lalu membuangnya pelan, menahan seluruh sakit hatinya, ingin menangis tapi dia tau.. eunhyuk mungkin akan menyakitinya jika ia menangis, bukanya kemarin dia bilang membenci air mata ku dia berbalik lalu menatap tenang namja yang sedang berdiri dan mengusap rabutnya yang basah dengan handuk itu.
“ ne oppa, tapi mianhae aku juga tak berminat” kata Hanna, dengan nada agak getir
“baguslah…, jika nanti appa menanyakannya, aku yang akan urus semua, kau cukup mengikuti permainan ku saja, arraseo??” kata eunhyuk mengintruksi
“ne..” kata hanna singkat lalu berlalu ke kamar mandi, shower di hidup kan dan membiarkan mengguyur tubuhnya yang masih terbalut baju itu, ia menggigit bibirnya membiarkan bibirnya tercekat, membaurkan air matanya dan air guyuran shower itu, ia ingin kesedihannya mengalir seperti air dari shower tersebut.
Hanna pov::
Ku guyur tubuh ku dibawah shower lagi, setidaknya hal ini bisa sedikit membuat ku relax, aku marah…, aku benci dengan hidup ku, aku muak dengan namja itu.. ku bosan dengan semua hal ini, pernikahan bodoh, pernikahan sialan…! Hati ku tak henti-hentinya mengumpat, aku menyesali pernikahan ini. Andai saja aku menolaknya dulu, andai saja aku tak menolak ajakan Sungmin oppa untuk kabur ke paris dan memulai hidup baru bersama kekasih ku itu. Andai saja aku tidak terlalu baik, dan terpengaruh oleh keadaan Lee ahjussi. Mungkin pernikahan ini tak akan terjadi, tapi apa guna aku menyesal….?? Apa gunanya aku bersedih dengan pernikahan yang sudah terlanjur terjadi ini??
Kau tau… Sakit rasanya seperti ini, seolah-olah ada ribuan benda tajam sedang mengoyak batin dan perasaan ku…! Aku pikir aku akan segera mati jika batin ku terus ditekan seperti ini.
Setelah puas dengan aktifitas ku di kamar mandi, aku pun keluar. Aku lihat kamar kosong… kemana perginya namja jahat itu?? Ah.. aku tak ingin ambil pusing, bagus jika ia sudah pergi jadi aku tak harus mendengar umpatan kasarnya lagi.
Aku mulai membenahi diri ku, memilih baju yang pas, dan merias tipis wajah ku. Aku mempunyai waktu luang 1 minggu ini, karna alasan pernikahan… tapi apa gunanya?? untuk bulan madu…?? Cih… buang kata-kata itu jauh-jauh, karna itu tak akan terjadi pada ku. Kau tau pernikahan ini sama sekali tak ada artinya, semula aku berpikir ingin memulai hidup ku yang baru, belajar menerima suami ku walau berat, menjadi istri yang baik dan eomma yang baik untuk anak-anak ku kelak, dan berharap calon suami ku juga memiliki pemikiran yang sama walau terasa berat karena ini perjodohan. Tapi melihat kenyataan bahwa suami yang ku nikahi tak sejalan dengan harapan ku, aku membuang jauh-jauh pola pikir ku itu…, karna sulit rasanya bagi seorang namja sekeras Lee Hyuk Jae akan berubah…!
Saat-saat ringkih seperti ini jika bukan eomma pasti Sungmin oppa lah yang ada di samping ku, menghibur ku.. memberikan motivasi dengan rasa cinta yang tulus di dalamnya. Oppa bogoshipo…, mianhae aku menyakiti mu, aku buat 2 tahun perjalanan kita menjadi sia-sia,, aku membuat kau membenci wanita yang tulus kau cintai selama ini, wanita yang selalu kau harapkan mendapingi mu dalam keadaan apapun, aku membuat harapan mu itu sirna… mianhae, jeongmal mianhae…..! tak terasa kau kembali mengasih butiran cair ini menetes lagi, cengeng…, Eunhyuk oppa benar aku ini cengeng….! Tapi hati manusia siapa tidak gundah dan sedih jika dia memiliki kisah cinta dan hidup sepelik ini T.T buru-buru aku hapus air mata ini, aku tak mau lemah apalagi karena namja gila itu. Ku benahi riasan wajah ku, setelah ku rasa cukup aku pun beranjak keluar, dan mencari taksi untuk menuju suatu tempat, rumah Ji Eun menjadi tujuan utama ku…,
Ji Eun adalah chigu ku dari jaman SMA dulu. Aku sering bercerita banyak padanya tentang kehidupan cinta, sekolah maupun karir ku. Dia lah orang yang mengenalkan ku dengan Sungmin oppa, dia tempat curahan hati ku apalagi saat dimana aku kebingungan dan sedih karena akan di nikahkan dengan namja yang sama sekali tidak aku cintai. Tapi untuk menceritakan kisah pernikahan ku saat ini….., ah.. aku enggan, kami adalah chigu yang saling menyayangi satu sama lain. Jika terjadi sesuatu yang tak mengenakan, Kami akan selalu mengkahwatirkan satu sama lain dan akan membela sampai titik darah terakhir. Aku takut dia kwatir pada ku, mengingat ia sedang mengandung dengan usia kandungan yang masih muda. akhirnya setelah menepuh berjalan beberapa menit, aku pun sampai di depan rumah mewah yang sangat indah, asri dan damai, huh… bisakah suasana rumah ku dan Eunhyuk oppa nantinya akan menjadi seperti surga, layaknya suasana rumah ini??. Aku menghela nafas ku, aku tau itu sulit akan terjadi. Aku tak mau bersedih lagi, aku tak ingin Ji Eun mengetahui masalah ku. Aku melangkah menuju pintu lalu memencet bel yang berada di sebelah kanan pintu tersebut. tak perlu menanti lama pintu itu pun terbuka, dan menampilkan sosok wanita yang memang ku cari…!
“ Hanna~sii, kenapa kau ada disini?? Bukan seharunya kau sedang…, aish… cepatlah masuk dulu” kata ji eun kaget, melihat kedatangan ku. Wajar saja ia kaget, hari ini aku kan harusnya sedang ada dalam perjalanan honeymoon ke jepang.
“ahh ne, ji eun~ssi” jawab ku singkat. Aku pun memasuki rumah mewah dengan desain klasik yang tak asing lagi bagi ku, karena terhitung dari 5 bulan yang lalu aku sering sekali kesini. Aku lalu duduk di sofa ruang tamu itu,
“aku buatkan minum dulu ne?” katanya lagi,
“ne Ji Eun~ssi, Gumawo” kata ku sambil tersenyum manis padanya. sementara ia membuat minuman, aku tengah asik memandangi foto-foto pernikhan Ji Eun dengan pria yang akrab dipanggil Key itu, namja berbibir tipis itu lah yang berhasil membuat hati chigu ku ini berjolak dan berdebar seperti genderang mau perang (*author nyanyi bareng Dewa 19*). Aku jadi ingat masa-masa SMA dulu bagaimana sepasang insan manusia ini menemukan cintanya. Ji Eun yang keras kepala, cerewet dan terkesan tomboy ini berbanding terbalik dengan sifat lembut Key, yang seperti malaikat. Huh… lagi-lagi aku menghela napas ku, terkadang aku iri dengan pasangan ini.
“Hanna~yya, ini minuman mu. Susu coklat hangat kesukaan mu” dia memang soulmate ku, bahkan apa yang aku suka saja dia selalu ingat, ~kekekekee
“gumawo, kau tau saja kesukaan ku. Tapi ini bukan susu ibu hamil kan?? Kau tau kan aku baru kemarin menikah ” goda ku padanya
“yak…, kau kira aku sebodoh itu,” katanya sewot “mianhae, aku kan hanya bercanda.” Jawab ku, lalu kami tertawa bersama.
“oh ya…, kau.., kau… kenapa masih ada di seoul, kata eomma mu kau akan berangkat ke jepang untuk bulan madu?? Apa terjadi sesuatu dengan pernikahan mu??” katanya membuat aku tersedak. Cepat-cepat aku menormalkan raut wajah ku yang sedikit kikuk. Aku berusaha tersenyum padanya walau pertanyaan yang ia katakan sungguh pahit rasanya.
“ania…, aku baik-baik saja Ji Eun~ssi, dan masalah keberangkatan ku ke jepang ada sedikit penundaan, karena tiba-tiba clien Eunhyuk oppa dari paris datang ke seoul. Kau tau… suami ku itu ternyata lelaki pekerja keras dan bertanggung jawab, aku sungguh beruntung memiliki suami seperti dia.” Jawab ku bohong, aku berusaha mengeluarkan senyuman paling manis yang pernah aku miliki agar Ji Eun percaya pada ku.
“kau yakin……..??, aku tau pernikahan mu…., kata Ji Eun ragu dan langsung ku tepis “karena perjodohan?? Aish… sudah ku bilang kan pada mu, Eunhyuk oppa itu namja baik, kelihatanya saja ia berwajah dingin tapi sebenarnya dia pria yang hangat… kau belum mengenalnya saja Ji Eun,” kata ku menggebu-gebu, aigoo…, kenapa aku jadi membela pria itu dengan semangat, apa kau lupa Kim Hanna bagaimana ia memperlakukan mu.
“sudahlah, Ji Eun… aku kesini karena aku bosan di rumah sendiri. Dan jangan terlalu kahwatir dengan ku, ne? aku tau kau sangat menyayangi ku…, tapi aku harap kau lebih tenang, agar bayi mu tidak tertekan. Aku yakin dan aku pastikan Eunhyuk oppa akan melindungi ku dan menjadi suami yang baik buat chigu mu yang cantik ini” kata ku sedikit terkekeh, untuk mendinginkan suasana. Aku lihat ia menghela nafas berat…
“ah, ne…! aku harap juga seperti itu. Semoga saja suami mu akan benar-benar menjaga mu dengan baik. Dan satu lagi, aku harap….,” kata-kata Ji Eun terhenti, aku penasaran dengan apa yang akan ia katakana. “aku harap…. Narsis mu itu hilang Hanna~ssi.” Katanya sambil tertawa,
~pletak…, aku langsung hadiahi dia dengan jitakan kecil. Huh… siapa suruh membuat ku penasaran, lagipula… aku kan tidak terlalu buruk untuk menjadi seorang yeoja, apa salah aku sebut diri ku ini cantik? Bahkan jika aku disandikan dengan yonna, wajah ku tak kalah jauh. :p hanya saja kaki ku tak sepanjang kaki yonna dan personil SNSD lainnya (tenang masih ada Sunny Eonni *dikejar Sunny eonni)) , tubuh ku mungil.. meskipun begitu itu tak membuat penampilan ku cacat bukan?? Bahkan bukannya sebagian pria ingin memiliki yeoja yang bertubuh mungil, ya?? ~kekeekekee
“appo.., teganya kau dengan ibu hamil..” ringisnya, aku lupa kalau aku barusan menyakiti ibu hamil, ~hahaa maklum hal-hal ini sering kami lakukan jika kami sedang bercanda bahkan tak jarang aku dan dia saling mengejek satu sama lain. Tapi itu hanya sekedar candaan saja bagi kami.
“uppzz… mianhae Ji Eun ku yang manis…, jangan marah ne?? aku lupa kalau kau sedang hamil, maafkan ahjumma mu ini ya.. baby key…” pinta ku pada ji Eun sambil mengelus perutnya yang belum membuncit itu.
“ aku akan memaaf kan mu jika kau penuhi satu permintaan ku, biarka aku mencubit pipi mu yang chubby itu ne?” apa yang ia katakana, dia tau sendiri pipi ku yang berharga ini tidak suka di sentuh, apalagi di cubit “ayolah.., aku ini sedang ngidam Ji Eun~ssi. Apa kau mau keponakan mu lahir tidak normal, karena ulah mu” ish… kali ini dia benar-benar…, apa ada ngidam seperti itu?
“arra, arra…! Lakukanlah, aku tidak ingin baby key, lahir abnormal seperti eomma-nya yang suka sekali mengomel” aku pun menyodorkan pipi ku ke hadapan Ji Eun,
“aish… kau ini, masih saja menghina ku” “sudahlah cepat, apa kau mau aku berubah pikiran? Kalau bukan untuk calon keponakan ku, aku tidak akan membiarkan pipi indah ku di sentuh oleh siapapun.” Aku lihat dia mem-pout kan bibirnya, lalu memcubit pipi ku beberapa kali.
~Kim Hanna pov end~
Author Pov::
Hanna mengelus pipinya yang sedikit memerah karena ulah Ji Eun tadi. Hanna membanyangkan jika seandainya dirinya lah yang berada diposisi Ji Eun, apa dia juga akan mersakan hal yang sama? Bagaimana beratnya menjadi seorang wanita yang sedang hamil…, ngidam… mengalamai berubahan bentuk tubuh…, membawa perut buncit kemana-mana selama 9 bulan……….., sakitnya melahirkan…, dan bahagianya menjadi seorang eomma…..!. sebagai wanita normal, Hanna tentu mengharapkan hal itu terjadi juga pada dirinya nanti…,
namun khayalan itu buru-buru ditepis oleh yeoja itu…, ia sadar tak seharusnya ia mengharapkan hal itu…, karena itu sangat sulit terjadi. Walaupun ia bisa hamil, tapi apa gunanya jika anak yang ia lahirkan nanti, terlahir tanpa dasar cinta…?? Dia tidak ingin anaknya nanti tumbuh diatas paksaan orang tuanya dan kebencian eunhyuk oppa pada nya..!
Jam telah menunjukan pukul 18.00, seorang yeoja berjalan gontai di tengah-tengah keramaian kota seoul, memikirkan semua itu membuat kepalanya berkedut… pening itulah rasanya…! Tatapannya kosong…, namun tiba-tiba ia tersentak.
“aigoo…, aku harus pulang ini sudah terlalu sore. Bagaimana kalau nanti eunhyuk oppa pulang dan tidak menemukan ku.. aish… dia bisa marah-marah lagi”katanya berdecak…,
maklumlah dia belum terbiasa menjadi seorang istri, yang harus sudah ada di rumah sebelum suaminya pulang…, menyiapkan makanan dan lain sebagainya untuk suaminya..!! sebelum pulang ia mampir dulu kesebuah supermarket untuk membeli bahan-bahan makanan…, ia memilih bahan dengan telaten, sambil memikirkan makanan apa yang akan ia buat untuk makan malam nanti. Setelah selasai memilih, ia pergi kekasir untuk membayar barang-barang yang ia ambil.
>>SKIP
At apartment::
Hanna tampak sedang kerepotan mengambil kunci di dalam tasnya apalagi dengan belanjaan yang banyak yang kini sedang asik nangkring di tangan lembut yeoja itu…! Namun tiba-tiba pintu itu terbuka dan menampakan seorang namja tampan, yang tak lain adalah nampyeonnya sendiri. Eunhyuk hendak pergi tanpa peduli siapa yang ada didepannya saat ini… walaupun dia Anae-nya sendiri, namun Hanna menghentikan langkah eunhyuk oppa. “oppa kau mau kemana?” Tanya Hanna hati-hati, agak takut.
“cih…, jangan sok perhatian pada ku, kau ini siapa eoh?? Jangan pernah urusi, urusan ku arra??” jawab eunhyuk oppa yang sukses membuat hanna sedih lagi.
“apa.. apa.. oppa tak mau makan dulu?” Tanya hanna lagi, sudah sepantasnya ia menanyakan hal itu pada eunhyuk oppa, dia kan nampyeonnya sendiri
“siapa yang mau makan, makanan buatan mu eoh? Kau kira aku mau? Menatap mu saja aku jijik, apalagi memakan, makanan buatan mu, bisa-bisa aku muntah.” Maki eunhyuk oppa, lalu pergi begitu saja. Dan membating pintu appartmentnya. Hanna tersentak, air matanya mengalir lagi.
“bodoh…, kenapa aku menangis lagi…? Kau jahat oppa, kenapa kau selalu memaki ku dengan kata-kata kasar mu itu…? Tuhan aku ingin dia berubah…, aku yakin Kau bisa mengubahnya suatu saat nanti, ya.. aku yakin dia bisa berubah.. namun entah kapan..!” pinta gadis itu sambil mengusap tetesan air matanya yang sudah mengalir deras di pipi chubby-nya itu.
Malam yang dingin seolah-olah ikut membuat hati Hanna semakin beku, ia menatap gemerlap lampu kota seoul dari jendela kamar appartementnya. Ia mengehela napasnya, ini sudah sangat larut… jam sudah mau menunjukan jam 00.00 namun yeoja itu tak kunjung beranjak ketempat tidur pribadinya alias sofa ruang tamu, Nampak sedikit kekahwatiran terpancar dari mata indahnya. Siapa lagi yang Ia kahwatirkan kalau bukan nampyeon-nya, entah mengapa ia tak bisa berhenti memikirkan namja yang sama sekali tak pernah menganggapnya itu. Tadinya ia tak ingin memikirkan suaminya itu, dan membaringkan tubuhnya si sofa, Namum naluarinya sebagai perempuan terlebih lagi seorang istri lebih tinggi dari pada rasa sakit hatinya pada namja tersebut.
“oppa kau dimana?” desah Hanna. Ia kembali keruang tamu. Membaca majalah apa saja agar ia tak terlalu bosan menunggu eunhyuk oppa. 2 jam telah berlalu namun yang ia tunggu tak kunjung datang, tak terasa matanya kini mulai berat, ia menguap.. lalu terlelap tidur…!
Sementara di lain tempat, eunhyuk sedang bersenang-senang dengan sahabatnya Donghae di sebuah club malam, Nampak 3 yeoja-yeoja penghibur tengan mengerumuni donghae dan eunhyuk oppa. Merangkul… menuangkan minuman untuk kedua namja tersebut.. serta hal-hal lainya… you know lah sendiri. Sudah 5 jam mereka ditempat yang bising ini, namun eunhyuk tak nampak bosan.
“eunhyuk~ssi, kau tidak pulang? Ini sudah jam 2 pagi…, apa kau tak berpikir tengtang istri mu eoh?” kata namja yang berasal dari mokpo tersebut. “ memikirkannya? Apa peduli ku? Dia hanya yeoja penghancur.., parasit dalam hidup ku. Aku membenci wanita sialan itu… jangan pernah sebut namanya di hadapan ku?” ocehnya dengan nada ngawur, ia sudah mulai mabuk tampaknya…!
“kau ini aneh… seharusnya kau senang ada bidadari secantik dia mau menikah dengan namja yadong seperti mu? Hum.. ceritakan pada ku apa yang terjadi semalam, apa kau dan dia melakukan itu? Meski kau membencinya tapi aku curiga namja prevent seperti mu mana mungkin melewatkan hal-hal seperti itu..” selidik donghae oppa, dengan terkekeh garing
“cih…, kau terlalu memandang diri ku rendah Donghae~ssi, aku memang yadong, tapi aku tak seburuk yang kau kira (*syukur deh oppa, kau masih menjaga kesucian mu untuk author. #plaks*)). Dan sampai kapanpun aku tak akan sudi menyentuh yeoja seperti dia, bidadari?? Dia bahkan tak lebih baik dari.. kekasih ku” ocehnya lagi
“kekasih mu? Maksud mu yeoja itu? ~hahaha, sadarlah eunhyuk dia sudah meninggalkan mu”
“iya aku tahu, tapi itu semua kan gara-gara yeoja sialan yang aku nikahi kemarin itu.” Umpatnya sambil menungakan wine, dan menengguknya kesal
“ kau ini jangan terlalu membenci istri mu itu, mungkin suatu saat kau sendiri akan menarik kata-kata mu itu, dan jatuh cinta pada Hanna.” Kata donghae mengingatkan. Eunhyuk hanya diam mendengar kata-kata chigunya tersebut.
“, kalau kau tetap keras, bagaimana kalau nyonya Lee buat ku saja hum, dia cukup cantik, tubunhya mungil, dan yang pasti ia seksi tak kalah lah dengan hyunna 4minute , ~hahaha??” kata donghae menggoda dan tertawa puas telah menggoda eunhyuk.
“ambil saja kalau kau mau, dan satu lagi jangan panggil dia nyonya Lee dihadapan ku, bahkan ia sama sekali tak pantas mendapat gelar itu.” Ucap hyuk dengan garang ia kembali meminum wine-nya
“sudahlah hyuk~ssi, nanti kau mabuk berat. Kajja kita pulang saja… aku sudah bosan menemani mu yang otaknya mulai tidak beres itu.” Kata donghae lalu menarik tangan hyuk. Eunhyuk hanya menuruti kata donghae, kepalanya sudah terasa mulai berat.
~author pov end~
Eunyhyuk pov
At donghae’s apartment::
Aku membuka mata ku, kepala ku terasa berat sekali…, tubuh ku berbau alcohol aku lirik jam diding di kamar si ikan ini sudah jam 9 ternyata, ya ampun siang sekali, aish… lebih baik aku mandi saja. Tapi kemana si fishy?? Tak Nampak pun batang siripnya itu.. eh.. maksud ku batang hidungnya. Ah.. biarkan saja paling dia ada di ruang tamu sedang mengurus saudara-saudaranya (read: ikan).
Sebenarnya dari kemarin aku berada di apartment donghae. Rasanya apartment ku sudah tak nyama untuk ditinggali lagi. Aku malas sekali bertemu yeoja itu.. jika saja aku harus tetap berakting dihadapan orang tua ku, aku lebih baik tinggal dengan donghae saja, atau menyewa apartment lain. Tapi itu tak mungkin kan… mana ada suami istri apalagi mereka baru 2 hari menikah sudah pisah rumah, ah.. lucu sekali jika seperti itu. -_-
Aku kali ini tidak pulang lagi, biar saja…, aku benar-benar lelah hari ini.
“yak… hyuk jae, apa kau tak mau pulang eoh?” kata donghae mengagetkan ku yang tengah asik menatap acara di tv. Persaan dari kemarin dia cerewet sekali, apa dia sudah bosan menatap wajah ku yang tampan ini, dia suka sekali mengusir ku..,
“apa kau sedang mengusir ku, bukannya dulu… kau tak pernah mempermasalahkan sampai kapan aku dirumah mu eoh?” jawab ku ketus
“bukanya seperti itu, kau sekarang sudah menikah. Meski aku tahu kau tak menyukainya tapi setidaknya kau tak boleh meninggalkannya sendiri di sana, jika terjadi sesuatu dengan hanna bagaimana?”
“apa peduli ku?,” jawab ku masih tak ingin memalingkan pandangan ku dari arah tv, namun sebenarnya aku tak focus pada acara tv itu.
“dasar keras kepala, jika nanti kau menyesal, jangan pernah libatkan aku ne?, terserah kau saja…, aku mau pergi dulu” jawabnya seakan menyerah menasehati ku. Aku lihat dia mengambil kunci mobilnya, aku tak berminat menanyakan kemana ia akan pergi, paling saja dia akan menemui salah satu yeojanya.
Aku mencerna kata-kata donghae, dia ada benarnya juga. Aish… yeoja itu, walau aku tak sedang bersamanya dia suka sekali membuat ku terganggu. Aku memutuskan pulang ke apartment ku. Aku harus menerima kenyataan bahwa aku memang harus tinggal satu atap dengan yeoja itu, aku tak bisa terus bersembunyi seperti ini.
~eunhyuk pov end~
Hanna pov::
Aku masih gelisah, dari kemarin dia tak pulang-pulang. Kau kemana oppa….! Meskipun aku tidak suka bertemu dengannya, karena jika aku bertatapan dengan namja itu hati ku akan sakit lagi, huh…, tapi entah kenapa aku sangat gelisah, aku tidak bisa berhenti memikirkannya dari kemarin…, aku tau apa yang ku rasakan ini, tak sama dengan apa yang ia rasakan. Mungkin saja ia sedang bersenang-senang di luar sana tanpa memikirkan ku. Dasar egois…, tapi aku tak bisa menyalahkannya, siapapun laki-laki akan melakukan hal yang sama jika ia berada di posisi eunhyuk oppa.
Akh… aku sudah tak tahan, aku lelah menunggu…, lebih baik aku mencarinya..! tapi kemana?? Ah.. whatever, yang penting aku tidak tersiksa lagi karena menghawatirkannya seperti ini.
Aku mengambil jiket ku, dan bergegas pergi. Namu saat aku ingin membuka pintu apartment ku, ada seseorang yang lebih dulu membukanya. “oppa..,” kata ku kaget
“wae kau kaget?, kau mau pergi?, apa kau kaget melihat ku datang karena kau mau menemui kekasih mu?” katanya nyroscos
“aku.. mau me…., belum selesai aku melanjutkan kata-kata ku ia sudah memotongnya
“tenanglah, kalua kau mau pergi.. pergilah, itu bukan urusan ku, bukanya kemarin aku sudah bilang jika kita tak perlu saling mengurusi?” aigoo…, aku ini menghawatirkannya, tapi dia malah menuduh ku dan bicara yang bukan-bukan.
“ne, aku pergi dulu.., anyeong” jawab ku sambil menunduk. Aku tetap pergi keluar meski tujuan utama ku sudah tak penting lagi, karena ia telah kembali. Tapi aku terlanjur sakit mendengar kata-katanya, aku pun memutuskan pergi ke tempat di mana aku bisa menenangkan pikiran ku.
@old bridge
Sabuah jembatan tua, di pinggir kota seoul adalah tempat favorit ku. Disni sepi, dan aku suka tempat yang sepi, jauh dari kebisingan setidaknya aku bisa mengembalikan mood ku setelah ini. Tempat ini ku temukan saat aku masih kelas 1 SMP, saat itu aku kabur dari sopir yang sering mengantar dan memjemput ku, saat itu traffic light sedang merah, aku mengendap keluar, aku berlari dan tak terasa aku sampai di tempat ini. Ini menjadi tempat persembunyian ku.. tempat melepaskan penat ku dari semua masalah yang ada. Tiba-tiba aku jadi teringat saat itu…, di tempat ini…, aku bertemu seorang namja imut, yang memakai kaca mata tebal.
~flashback~
Aku bersembunyi dari kejaran sopir ku, dia terlihat panik sekali dan napasnya ngosngosaan karena berlalari sangat jauh. aku jadi kasiahan dengan ahjussi Han. Namun hal itu tak membuat kejahilan ku padam. Aku bersembunyi di balik tembok-tembok tua yang berada di dekat jembatan itu, tembok itu rusak dan sudah tak berbentuk seperti bangunan lagi. Apa dulunya disini banyak toko atau perumahan ya?? Lumayan banyak tembok-tembok rusak disini.
“siapa kau?” aku kaget setengah mati saat ada suara nyaring yang menyapa ku. Aku menoleh kebelakang, ada sosok namja yang ku rasa 2 tahun lebih tua dari ku itu. Namum dia sangat imut.
“stts.., diamlah aku sedang bersembunyi?” kata ku mengintruksinya, dengan suara yang amat pelan. Dia pun hanya memdang ku heran. Dang mengikuti kegitan bersembunyi ku. Setelah merasa aman. Aku pun keluar dan menarik tangan namja itu. “Kim Hanna imnida,” kata ku ramah lalu mengulurkan tangan ku untuk bersalaman. Dia menyambut kata-kata ku dengan senyumannya.
~DEG…, hati ku berdegup melihat senyumannya. Ada apa dengan ku…
“nama ku….,
belum selesai namja imut ini memperkenalkan diri, ada seseorang yang tiba-tiba mengagetkan kami “nah… tertangkap kau nona muda, kajja kita pulang ini sudah hampir sore nona…, nanti aku dimarah oleh orang tua nona..” kata ahjussi Han, sopir pribadi keluarga ku.
“tapi ahjussi… aku kan..” “sudahlah nona” kata ahjussi, karena aku tak kungjung berpindah dari posisi ku, Han ahjussi pun menarik ku secara paksa…, namja imut itu, hanya bengong melihat ku dan ahjjussi Han.
“neo… tolong aku, oppa… please help me?” kata ku pada namja itu, aku tak tau kenapa aku bisa memanggilnya oppa, padahal aku tak tau namanya siapa. Dia berusaha mengejar ku namun sayang ia tersandung batu, dan jatuh… aku lihat lututnya luka, dia meringis… sungguh kasihan namja itu. Aku hanya terdiam, lalu tangan ku ditarik lagi untuk masuk ke mobil. ~flashback end~
Aku senyum-senyum sendiri mengingat kejadian itu. Namja itu.., namja imut ku… entah mengapa aku selalu menganggap senyumannya itu milik ku, padahal aku tak mengetahui namanya, bahkan keberadaannya saat ini. Ckck dasar yeoja gila…, kau mengingatnya lagi kim Hanna. Huff… mana mungkin aku melupakan kejadian itu, dia cinta pertama ku. ~kekekke, cinta monyet ku, namun cinta yang tak kesampaian L.
Aku berjalan, menuju tempat dimana aku bertemu dengan namja itu 10 tahun yang lalu. Tembok itu kini semakin rapuh termakan cuaca dan waktu. Rapuh…., aku dan tembok ini sama ya?? Aku sangat rapuh saat ini. Aku duduk disana dan membenamkan wajah ku ke sela-sela paha ku. ~tik..tik..tik.. (anggap ajah suara hujan jatuh di atas daun)
“aish…, kenapa hujan sih…!” gerutu ku, aku cepat-cepat berlali menuju jalan raya yang cukup ramai.. berharapa ada taksi lewat. Tapi sial… tak ada satu pun yang lewat. Aku berteduh di bawah pohon besar entah jenis pohon apa ini…,
~duuuaarrrr… “EOMMA…..” teriak ku, aku berlari aku takut dengan petir…, aku terus berlari sampai langkah ku terhenti dengan mobil yang tiba-tiba berhenti didepan ku. Aku memicingkan mata ku untuk melihat siapa orang itu… KEY…., dia Key sahabat ku…., dia mendekati ku sekarang. “Hanna~ssi, wae kau ada disini” tanyanya kwatir sambil memegangi pundak ku.
“Key~yya, hiks…” hanya itu kata yg bisa ku keluarkan saat ini, air mata ku lah yang mendominasi. Aku memeluk Key,
“Hanna~yya, neo gwenchana??” Tanya key pada ku, aku hanya mengangguk pelan dalam pelukannya. “sudah, tenanglah…, jangan takut lagi. Sudah ada aku disini, mari aku antar pulang” tawarnya pada ku, lalu menuntun ku menuju mobilnya.
“gumawo Key~yya,” ucap ku di sela-sela perjalan kami
“ne cheonma, hanna~ssi, kau kan chigu ku sendiri” katanya sambil tersenyum
“oh.. ne, kenapa kau ada disini, daerah ini bahakan sangat jauh dari tempat tinggal mu?”
“ada yang aku cari key,” kata ku “ohh… ya, kau… kau jangan ceritakan semua kejadian ini kepada Ji Eun ne? aku tak ingin dia kahwatir” pinta ku pada Key. Dia hanya diam, dan meminggirkan mobilnya lagi.
“kenapa berhenti?” Tanya ku heran. Dia lalu menatap ku intens
“apa ada yang kau sembunyikan? Aku tidak tau kenapa… tapi feeling ku mengatakan ada yang tidak beres dengan mu. Lihatlah baru beberapa hari menikah kau sudah terlihat kacau… lihat kantung mata mu…, kenapa banyak lingkaran hitam eoh??” dia kini seperti polisi yang sedang mengitrograsi seorang penjahat kambuhan “key… aku.., “ aku bingung harus menjawab apa, dia sungguh seperti paranormal bisa benebak apa yang aku rasakan, aku pikir dia berbangkat untuk menjadi seorang mentalist.
“nan gwenchana key~yya, sudahlah…, hohh… kau pasti terlalu kwatir dengan ku…, aku beruntung sekali, banyak orang yang menghawatirkan ku..” kata ku sambil menepuk pundak key, dan terkekeh layaknya tak pernah ada pedang tajam menghunus jantung ku. Dia menatap ku semakin tajam….
“kau bohong…, aku bisa melihatnya…,” ucapanya membuat aku tersudut, damn… dia memamg benar
“sudahlah, aku tau kau banyak mendapatkan tekanan belakangan ini…, dan aku tak ingin menambahnya dengan pertanyaan ku tadi…, aku janji aku tak akan katakana kejadian hari ini kepada Ji Eun, tapi dengan satu syarat…., kau harus cepat-cepat menghubungi ku jika terjadi sesuatu pada mu… arra?, sungguh aku ragu meninggalkan mu hanya berdua dengan namja itu…, berjanjilah, jika ada hal sulit yang kau alami, hubungi aku… kami menyayangi mu Kim Hanna, opss… maksud ku nyonya Lee” kini mimik wajahnya berubah, yang semula sangat serius menjadi lebih tenang dan ceria. Dia menyodorka kelingkingnya pada ku, sebagai tada perjanjian kami. Tanpa ragu aku menautkan kelingking ku dengannya, lalu kami sama-sama tersenyum.
“gumawo, Key! Kau memang guardian Ku dan Ji Eun…, aku bersyukur memiliki chigu seperti mu” “kajja, aku antar kau pulang…” ucapnya lagi, yang aku jawab dengan sebuah anggukan saja.
@Appartment
Huh.. dingin sekali, hatchi… hatchi… aduh kenapa jadi flu sih…, aku memasuki ruang apartment ku, buru-buru aku memasuki kamar ku…, eh… bukan..bukan…!!!!!! kamar eunyhuk oppa lebih tepatnya! Aku lihat ia sedang tertidur pulas…. Dengan tangan menjadi alasnya…, manis… dan tenang…., hal pertama yang aku rasakan saat melihat wajahnya kala tidur…! hatchi…., lagi-lagi suara itu keluar. Lebih baik aku segera pergi kekamar mandi agar suara-suara ini tidak mengganggu eunhyuk oppa, aku tidak mau melihat ia marah lagi.
mandi dengan air hangat adalah pilihan yang tepat. Setelah selasai mandi dan berganti baju, perut ku berbunyi…, ~huff lapar…!!! aish…, cobalah tenang sedikit wahai cacing-cacing di dalam perutku…, aku akan segera memberikan mu, asupan makanan yang cukup dan bergizi…!
Ku lihat di meja makan soup yang aku buat tadi pagi masih utuh…, apa eunhyuk oppa tak menyentuh nya sama sekali…, apa dia benar-benar jijik pada ku… sampai ia tak mau memakan masakan ku,.? Seharusnya ia bersyukur masih ku buatkan makanan, masih bisa makan dengan keadaan yang layak…, cobalah lihat di luar sana banyak orang yang kekurangan makanan. Aku rasa ia tak akan mengerti, ia hanya memetingkan keegoisannya saja. Aku bergumam dalam hati.. aku tidak tau bagaimana caranya mengexpresika rasa kesal ku.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~+++++++~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kepala ku rasanya pusing, ~hatchi…hatchi… huh..
dingin sekali, ku eratkan selimut ku untuk menutupi tubuh ku yang sudah menggigil sedari tadi. Tubuh ku tak enak… di tambah lagi aku harus tidur di sofa….! Eomma… anak mu sakit…, I need you mom…, I miss you…! mom you know, I’m not strong enough…, why…? Why mom??. I hope this is just a dream…, I hope my husband love me… not like this… he is hate me… he is not love me..!
Aku bergumam tak tentu arah.., disaat seperti ini aku rasanya ingin mati saja…! Kepala ku semakin pusing, aku rasakan suhu tubuh ku tak normal.., disaat seperti ini tidak ada satu orang pun yang peduli dengan ku…!
~hanna pov end~
~eunhyuk pov::
Aku terbangun dari tidur lelap ku…, aku lihat jam tangan ku sudah menunjukan pukul 20.30. aku menuju ruang tamu, namun apa yang ku lihat sungguh membuat ku kaget.
“EOMMA….” teriak ku kaget. Aku lihat eomma dengan telatennya mengompres dahi Hanna, ada apa dengan yeoja itu? Apa dia sakit?
“tenanglah istri mu sedang istirhat, aku mau bicara padamu… tapi tidak di sini, kajja kita kekamar mu” kata eomma ku nadanya cukup tenang namun aku tau ia sedang menahan sebuah kekesalan.
Pletak…., satu jitakan yang cukup membuat kepala ku sakit “appoyo…, eomma ini kenapa?” kata ku sambil mendesah, memegangi kepala ku yang sakit
“kenapa kau bilang, yak.. Lee Hyuk Jae, kau yang kenapa? Jadi selama ini kalian tidak ada di jepang…?? Eoh… sudah ku duga ini terjadi, dan yang lebih parahnya kau tega menyuruhnya tidur di sofa?” kata eomma ku naik pitam
“ dia yang mau, aku sama sekali tidak menyuruhnya tidur disana?” jawab ku membela diri. Gara yeoja sialan itu eomma jadi marah padaku, lihat saja nanti wanita murahan.. tunggu apa yang aku lakuakan pada mu nanti..!
“jangan membela diri, aku tau bagaimana sifat mu hyuk jae~yya. Kau ini sudah ku bilang dari awal perlakukan istri mu dengan baik…, bagaimana kalau appa tau masalah ini? Bisa-bisa ia akan membunuh mu..”
“eomma aku…” “aku tau persaan mu, aku tau kalian tidak saling mencintai… aku tau semuanya. Kami yang egois, kami yang terlalu menuntut pada kalian…, mianhae eomma tidak bisa berbuat banyak untuk kalian..! tapi aku harap kau mendekatkan diri padanya, eomma yakin dengan berjalannya waktu kalian pasti akan menemukan kecocokan” terang eomma ku
“bagaimana kalau itu tidak bisa terjadi?”
“kau harus berusaha, kau ini laki-laki…, jadilah pria yang jatan anak ku”
“ne eomma” hanya jawaban singkat dan itupun aku tidak yakin akan mengabulkan harapan eomma. “baiklah, kau pindahkan istri mu kedalam ne?”
“mwo?? Aku??”
“lalu siapa lagi…?, kau mau nyuruh ku yang sudah tua ini eoh?”
Aish…, biarkan saja dia disana, toh dia juga baik-baik saja selama tidur di sofa.
“kenapa kau melamun? Cepatlah…” teriak eomma
“ne eomma..” dengan malas aku menuju ruang tamu.
Aku angkat tubuh mungilnya, ya Tuhan… aku bisa rasakan suhu tubuhnya yang panas, dia benar-benar demam, habis melakukan hal apa dia, sehingga seperti ini.?
Aku tidurkan dia di kasur ku, maksud ku, kasur kami… maybe! Ku selimuti tubunhya yang putih bersih itu…, samapai pada dadanya. Aku menatapnya…, jarang aku menatap wajahnya, pertama kali aku menatapnya hanya saat adegan ciuman selepas pemberkatan pernikahan kami.
Argh… kenapa aku ini, rasa benci ku bergejolak lagi…, ini sebabnya kenapa aku tak ingin menatap wajah yeoja ini.., di wajahnya bagai ada ukiran kisah pahit ku…, wajahnya menceritakan kembali bagaimana ia sukses membuat yeojachigu ku yang sangat ku cintai pergi dan membenci ku…! Akh.. aku palingkan pandangan ku dari wajahanya… yeoja ini…. Aku benar-benar membenci mu Kim Hanna….!
“hyuk~yya…ini eomma buatkan bubur untuk hanna..,” kata eomma yang membuyarkan pikiran ku tadi, dia menyodorkan semangkuk bubur pada ku “aku tidak bisa lama-lama di sini, nanti appa mu bisa curiga, aku tidak bilang bahwa aku kesini., ingat jaga istri mu baik, ingat kata-kata ku tadi ne?”
“ne eomma, apa mau ku antar”
“ania, kau keisini di antar sopir…”
:”oh ne…, hati-hatilah di jalan eomma”
“ne, aku pergi dulu”
Setelah eomma pulang, aku jadi lebih lega…, aku kembali keruang tamu sambil membawa selimut dan bantal… biarlah untuk mala mini saja, aku yang mengalah…,!
aku tengah asik dengan acara di tv, namun sayup-sayup ku dengar gumaman yeoja sialan itu.., aku sama sekali tak inging menhiraukan dia, tapi naluri manusiawi ku masih ada… aku juga ikut prihatin dengan keadaannya yang sedang sakit. Aku kembali kekamar ku “eomma…, appa……, hum… kenapa………….
Aku rasa ia hanya mengigau,
Miris sekali, siapa suruh mau menerima perjodohan ini, aku pun tak ingin mengganggu acara mengigaunya dia, aku memtuskan kembali keruang tamu.
Oppa…, sakit...,”
Kata-kata itu membuat terhenti dan menatapnya…, mianhae tapi sungguh pada awalnya aku tak ingin hal ini terjadi. Aku sebenarnya ingin bersikap baik padanya.., tapi sudah ku bilang, setiap aku menatapnya aku selalu menjadi marah.., kebencian ku meluap-luap. Entah karena apa? Jika aku menatapnya aku teringat yeoja ku…, aku sangat mencintai yeojachigu ku itu…, namum semua kandas saat hanna menerima perjodohan ini…, aku sudah katakana padanya agar ia menolak saja pernikhan ini.., tapi karena ia kasihan dengan appa ku…, ah… sudahlah… saat ini aku pusing……, pikiran ku gelap…! Aku memilih pergi dari kamar itu.
~eunyuk pov end~
~Hanna pov::
aku bangun dan mendapati diri ku sudah tidur di kasur… bukan di sofa… seingat ku terakhir kalinya aku masih tidur di sofa dengan keadaan yang menggigil. Aku mengambil sesuatu yang ada di dahi ku. Siapa yang mengompres ku? Apa Eunhyuk oppa? Bukan……. Bukan……..! aku ingat-ingat kembali, perasaan kemarin sebelum aku tertelap samar-samar aku melihat mertua ku, apa mungkin itu nyata? Tapi siapa lagi yang melakukan ini selain mertua ku. Aku tarik kesimpulan eomma eunhyuk oppa lah yang mengompres ku. Tapi siapa yang memindahkan ku kesini, tidak mungkin kan eomma mertua ku? Tulangnya bisa jadi kropos setelah mengendong ku kesini. Huhu…, aku yakin Eunhyuk oppa yang membawa ku. ~kekeke
aku yakin eommanya lah yang menyuruhnya menaruh ku dikamar. Sampai kapan kami akan melakukan hal-hal yang bukan karena permintaan orang tua kami, huh….! Tapi aku cukup senang dia mau mengendongku ke sini. eh.. kenapa aku senang?? Ini Aneh…..! Andai aku tidak tertidur saat itu, aku pasti sudah melihat expressi kesal namja ku itu. Aku cukup terhibur meski hanya membayangkannya saja. ~hahaaha
aku masih belum mau beranjak dari tempat tidur, namun suara laki-laki itu terdengar lagi.
“cih…, sampai kapan kau akan bertahan dengan posisi mu itu eoh??, dasar yeoja merepotkan.” Decak nya kesal. Dan berlalu kekamar mandi. Aku hanya diam mendengarnya. Aku tau dia tidak iklas menolong ku semalam, tapi apa harus ia mengexpressikan-nya di hadapan ku.
Aku beranjak aku menahan tangannya yang sudah di ambang pintu kamar mandi.
“neo…” hardiknya sambil menepis tangan ku
“oppa…, kau kenapa? Aku salah apa? Kau membeci ku tanpa alasan..!”
“aku tidak berminat bertengkar…….” katanya enteng. Kekesalan ku yang memuncak kali ini, aku sudah tak tahan. Aku harus tanyakan kenapa dia seperti ini, apa dia mau memakai alasan perjodohan untuk menolak ku? aku bahkan sudah tidak mempermasalahkan hal itu lagi.
“tidak oppa…, aku hanya butuh penjelasan mu?”
“penjelasan apa lagi, kau mau aku mengatakan aku membeci karena alasan perjodohan. Jawabanya adalah “iya”, itu adalah salah satu alasan ku! kedua… kau membuat yeoja ku pergi.. kau tau itu… eoh?? ” jawabnya dengan suara tinggi. Yeoja…?? Dia terlalu egois dia pikir dia saja yang harus kehilangan kekasih eoh? Aku benar-benar tidak terima di perlakukan seperti ini.
“baiklah aku terima alasana mu…! Tapi apa tidak ada sedikit pun, kesempatan untuk ku? aku mau kita menjadi pasangan yang normal, bukan seperti ini..” pinta ku
“dengarkan aku…, AKU TIDAK AKAN PERNAH BISA MENERIMA MU…, SAMPAI KAPANPUN… kau mengerti? Dan kau tenang saja Kim Hanna, kalau kau tidak suka dengan cara ku.. kau boleh pergi…, pergilah… aku tak akan melarang mu. Kembalilah kepada kekasih mu. Aku tidak peduli..” ucapanya membuat aku sakit lagi,
mudah sekali ia mengatakan hal itu…! ini sudah sering terjadi seharusnya aku tidak bertanya pada eunhyuk oppa tadi. Seharusnya aku tidak pernah bicara apapun padanya. Aku hanya terdiam, aku mengolah kata-kata yang ingin aku keluarkan namun lidah ku cukup kelu. Aku lihat ia memasuki kamar mandi, meninggalkan ku yang masih terpaku dengan air mata yang mengaliri pipi ku. tubuh ku merosot…, lemah… letih rasanya aku berhadapan dengan namja itu. Dia benar, jika aku tak suka.. aku bisa pergi.., aku mempunyai hak untuk itu..! tapi… aku tidak bisa, aku harus bertahan sampai aku benar-benar lelah dan tak sanggup lagi untuk berdiri. Aku tidak ingin siapapun bersedih, eomma… appa, aku mencintai kalian…, mertua ku… aku juga menyangi kalian. Kalian terlalu banyak berharap pada kami, aku akan berusaha bertahan.. bukan hanya demi kalian, tapi demi persaan ku yang aku pun tak tau perasaan apa ini…!! Aku akan berusaha… merubah namja ku itu…, meski ini sulit, meski ini sangat menyakitkan. Aku yakin dia akan berubah suatu saat nanti..!!! ini hanya masalah waktu…, God help me, give me a spirit to face my problem.
~Hanna pov end~
Author pov::
Kejadian hari itu, bukannya merubah hubungan mereka malah memperburuknya. Hanna mengutuk dirinya yang saat itu, lepas kontrol, dan bertanya penuh emosi. Kini Hanna lebih tenang dalam menghadapi suaminya. Ia yakin, api jika dihadapi dengan api juga…, maka semua akan hancur terbakar…! Ia memilih untuk diam dan pasrah dengan apa yang Eunhyuk lakukan.ia selalu bersikap manis pada Eunhyuk, meski tak mendapatkan respon yang baik, Hanna tidak gentar menghadapinya. Semakin Eunhyuk tidak menganggapnya.. Hanna semakin tertantang untuk membuat Eunyuk berubah.
5 bulan sudah usia pernikahan mereka, tidak ada perubahan yang cukup signifikan, dalam hubungan mereka. malah.. eunhyuk oppa semakin kasar memperlakukan Anae-nya itu. Bukan sekedar makian seperti di awal pernikahan mereka, tapi juga skinship yang tak wajar…!
~~~~~~~~~~~~~~~++++++++~~~~~~~~~~~~
Namja yang bernama lengkap Lee Hyuk Jae itu sedang berkutat dengan pekerjaannya. Dia adalah laki-laki yang bertanggung jawab dengan segala tugas yang di serahkan padanya. Begitu juga dengan Hanna, yang sangat menikmati pekerjaannya sebagai sekretaris di sebuah perusahaan. Dia memilih untuk bekerja dengan orang lain dia ingin mengukur bakatnya sendiri, bukan mendapatkan pekerjaan hanya karna dia adalah putri dari seorang presedir yang cukup terkenal di korea, baginya cukup hanya kakaknya Kim Jong Woon saja yang mengurus perusahaan ayahnya itu. Hanya dengan bekerja lah ia sanggup melupakan kepedihan yang ia alami selama 5 bulan ini.
Jika reader menanyakan skinship yang tak wajar itu seperti apa, inilah contohnya
Di suatu malam yang indah, bertabur ratusan juta bintang-bintang cantik yang kini sedang bergelayut di atas lautan hitam. Tiba-tiba terdengar petir…, bukan dari atas langit namun dari salah satu kamar di sebuah apartment mewah di seoul itu.
Plak…,
tamparan keras sukses mendarat di pipi mulus gadis manis itu.
“mia…mian..mianhae oppa… mianhae” isak gadis itu
“dasar yeoja tak berguna, cih…., puas kau sekarang telah merusak pekerjaan ku eoh??” kata eunhyuk oppa dengan mata yang merah karena marah. Hanna rupanya tak sengaja menumpahkan susu coklatnya di atas map milik eunhyuk yang tergeletak diatas meja ruang tamu.
“kenapa kau selalu merecoki hidup ku eoh? Akh… pertama kau hancurkan masa depan ku, menghancurkan mimpi ku untuk bersanding dengan gadis yang aku cintai…, sampai kapan ah?? Sampai kapan kau akan menjadi parasit?? Dasar yeoja jalang…” umpat eunhyuk pada hanna.
Hanna sakit hati mendengar ucapan eunhyuk suaminya, dia mengungkit-ungkit masalahnya dengan yeoja yang bahkan tak ia kenal. Dia merasa eunhyuk tak adil, setiap kali bertengkar ia selalu mengumpat yeojanya itu, mengungkit-ungkit masalah lamanya, hanna pikir apa eunhyuk saja yang tersakiti dalam cerita buatan author sableng ini…?, (*hanna: aku juga oppa, bahkan aku yang paling tersakiti di cerita ini, hikz… *author:: sabar ne, jangan menangis, entar air matanya habis… coz ceritanya masih panjang,// hanna: hiks, awas.. nanti kalau ceritanya sudah habis, gw bakar loh thor..// author: sadis bgt sih mbak -_-* *abaikan))
~Author pov end~
~Hanna pov::
Malam ini ia melakukan hal itu lagi, menyakiti ku…! bukan sekedar cacian yang aku terima tapi juga perlakuan buruk. Ini sudah beberapa kalinya ia menampar ku disaat kami bertengkar. rasanya sakit sekali… tapi aku akui masih lebih sakit disini…, ya…di dalam sini… di hati ku….!
“mianhae oppa…”
“argh…, kau benar-benar! Sekarang apa yang kau mau lakukan eoh? Apa kau bisa memperbaiki nya? Kau tau.. yang kau bisa itu hanya menangis dasar gadis cengeng…, pergi dari hadapan ku..” bentaknya
“tap..tapi oppa..”
“sudah ku bilang, PERGI….” Suaranya semakin meninggi. Aku berlari kekamar, dia benar yang ku bisa hanya menangis…, pabo….. pabo…..! sudah ku bilang kau tidak boleh keluar, air mata pabo….! Jika ini terus terjadi… aku ragu, ia bisa berubah. Semakin hari semangat ku menyusut seiring dengan harapan yang semakin menipis akan melihatnya berubah.
Aku baringkan tubuh ku di atas tempat tidur, ingatan ku kembali ke masa lalu…,hari dimana aku mengenalnya. Suatu pertemuan keluarga, yang membawa ku sampai sejauh ini. Aku masih bingung kenapa aku yakin sekali ia akan berubah, aku tak tau kenapa aku masih bisa bertahan sampai sejauh ini. Dulu aku ingin bertahan karena ingin mengetahui perasaan ku, tapi sampai detik ini aku tak tau perasaan apa ini. Setiap kali, aku melihatnya hati ku berdegup. Darah ku berdesir hebat saat berdekatan dengannya. Sama seperti saat aku bersama sungmin oppa… apa ini cinta?? Aku pun tak yakin karena sikapnya terkadang aku membuat ku illfeel.
@morning::
kilauan cahaya sang surya membangunkan ku, dari malam yang gelap…, malam yang menggumpalkan awan hitam di hati ku. huh… aku ingin setelah malam yang menyakitkan… setelah hari yang melelahkan kemarin…, ada keajaiban datang di rumah ini. Aku duduk disisi ranjang, aku melihat tubuh ku sendiri yang terpancar lewat cermin di seberang sana, ada jejak yang telah berwarna biru kehitaman di lengan ku, di pipi ku..,
“aw..” aku meringis tat kala aku menyentuh sudut bibir ku.rupanya luka baru yang di buat oleh suami ku lagi. Aku menghela napas berat…, aku menangis lagi…! Pabo bisa-bisanya terus seperti ini…! Argh…, aku membenci mu cairan bening, kau hanya membuat ku terlihat lemah.
“ kau kenapa eoh?” Tanya seseorang yang sudah sangat ku hafal suaranya. Cih… apa dia lupa, kemarin malam ia telah meludahi ku dengan umpatan kasar, dan juga perlakuan tidak baik lainnya.
“nan gwenchana oppa, kau sudah bangun…! Aku siapkan air hangat untuk mu ne?.” aku berusaha bersikap manis pada namja ini walaupun hati ku sangat sakit ketika melihat wajahnya.
“dasar penjilat…, kau tidak usah memasang wajah sok manis mu di hadapan ku. itu tidak akan membuat ku luluh..”. ya tuhan kenapa aku tak benar dimatanya?? Apa aku sehina itu?? Dia selalu mengumpat ku dengan kata-kata yang tidak hanya menusuk telinga, tapi juga hati ku. aku berusaha tetap sabar, aku berlalu ke kamar mandi tanpa memperdulikan apa yang ia katakana, namun aku rasa, sikap ku salah lagi kali ini…, dengan aku tak memperdulikan perkataannya justru membuat dia naik darah lagi. Mendekati posisi di mana aku berdiri saat ini, dan menarik kasar rabut ku,
“aw…” hanya suara itu yang bisa aku keluarkan
“berani-beraninya kau mengacuhkan perkataan ku? dasar wanita tak berguna…” ~plak….
~Hanna Pov End~
~author pov::
~PLAK…!!! once again, ia menampar anae-nya itu. “op… oppa, mianhae. Hiks…
“jangan pernah meminta maaf, pada ku! bila kau tidak bisa mengembalikan semuanya seperti sedia kala. Arraseo?”.
“ooppa…, aku…
“aw…, ringisan dari gadis itu terdengar lagi ketika eunhyuk menghempaskan tubuh Hanna sehingga terdampar (?) di ujung tempat tidur. Tapi eunhyuk oppa, sama sekali tidak perduli dengan ringisan Anae-nya tersebut, dan memilih memasuki kamar mandinya.
gimana??
gaje kan??
miahae
GUMAWO, udah baca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar